Korban Aborsi dengan Tangan

Korban Aborsi dengan Tangan

ILUSTRASI aborsi dengan tangan sendiri.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kasus kematian Ristia Ningsih, 34, mengerikan. Hasil autopsi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, penyebab kematian adalah pendarahan hebat akibat aborsi dengan tangan Ristia sendiri, atas paksaan si pacar, tersangka Agustami, 25. Ada luka robek di rahim 8 sentimeter.

SAKIT luar biasa pastinya. Proses aborsi dilakukan di kamar mandi di rumah kerabat Ristia di Lampung. Tanpa sepengetahuan tuan rumah. Tapi, atas paksaan tersangka Agus. 

Lalu, janin dengan usia kandungan sekitar 16 pekan itu keluar dari rahim. Janin tersebut digenggam Ristia, lalu dibuang tak jauh dari rumah tempat aborsi. 

BACA JUGA: Tersangka Pembunuh Berdrama

Setelah itu, Ristia dan Agus berangkat dari Lampung ke Jakarta karena sebelumnya mereka diberi kabar diterima kerja di Kedai Makan Anak Mami di Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Mereka tiba di Kedai Anak Mami Rabu, 17 April 2024. Ristia meninggal Jumat tengah malam, 19 April 2024. Jenazahnyi ditemukan Sabtu, 20 April 2024, pukul 07.00 WIB. Dalam kondisi berdarah-darah. 

Penyidik dari Polsek Kelapa Gading menjelaskan konstruksi perkara, berdasar hasil penyidikan, demikian:

Pada 2021, ketika pisah ranjang dengan suami, Ristia kenal Agus, lalu pacaran. Ristia punya tiga anak, sedangkan Agus masih bujang. Mereka sama-sama tinggal di Lampung. Mereka pacaran. Menurut penyidik, mereka berhubungan selayaknya suami istri.

BACA JUGA: Problem Kaum Urban Jakarta

Sejauh itu, mereka mencari pekerjaan. Melamar kerja ke berbagai tempat. Akhirnya dinyatakan diterima kerja di Kedai Anak Mami. Kedai tersebut baru dibuka 1 April 2024. Tapi, buka cuma sehari itu. Sebab, dua karyawan yang baru masuk kerja sehari itu langsung mudik. 

Ristia dan Agus setelah tiba di kedai tersebut langsung menginap di sana. Kedai itu berupa ruko berlantai tiga. Mereka tinggal di salah satu kamar lantai tiga. Pemilik kedai membolehkan mereka sekamar karena mereka mengaku suami istri.

Saat mereka tiba dan menginap di sana, kondisi Ristia terus mengeluarkan darah (dari rahim). Itu diketahui salah seorang karyawati kedai bernama Restiani: ”Sejak datang, dia (Ristia) sudah berdarah terus. Dia bilang, karena mens. Tapi, mens kok gitu-gitu amat,” ujar Restiani kepada wartawan.

BACA JUGA: Hukuman Polisi yang Paksa Pacar Aborsi Jadi Lima Tahun

Mereka tiba Rabu siang, Jumat tengah malam Ristia meninggal, pendarahan hebat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: