Pameran Pesona Jawa Timur oleh Anak Sanggar Merak Ati Surabaya Buktikan bahwa Setiap Anak adalah Seniman

Pameran Pesona Jawa Timur oleh Anak Sanggar Merak Ati Surabaya Buktikan bahwa Setiap Anak adalah Seniman

Pengunjung menyimak karya-karya dalam pameran lukisan anak yang digelar oleh Sanggar Merak Ati. Sanggar Lukis yang eksis sejak 1994. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

BACA JUGA: Lobi Kantor Gus Ipul Disulap Menjadi Ruang Pameran UMKM

Lewat lukisan itu Barra seakan menggambarkan bahwa masyarakat Surabaya saat nongkrong, selalu bicara banyak hal. Seolah tak pernah kehabisan topik. Tapi justru itu yang menguatkan keakraban mereka. 

"Ini suasana kampung lawas di Surabaya. Rumah-rumahnya belum modern. Saya lihat bentuk rumah seperti ini dari foto-foto jadul," kata anak 11 tahun itu. "Barra sudah ikut Merak Ati sejak kelas 1 SD. Maju pesat. Prestasinya dalam melukis banyak sekali," ujar Aryo Bayu Wibisono, ayahnya. 

Naifah Rahmania, salah seorang peserta pameran, menyebut bahwa keikutsertaannya dalam Merak Ati sangat bermanfaat. "Saya bisa eksplorasi diri melalui berbagai media. Tahu tentang teknik menggambar dan mewarnai, serta bercerita lewat lukisan," ungkapnya.

Naifah Rahmania, seorang siswi Sanggar Merak Ati, di tengah dua lukisannya berjudul Festival Perahu Hias dan Jembatan Suramadu. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

BACA JUGA: Kupas Kisah Sejoli Rama-Sinta, Sruntulisme Gelar Pameran Arsip Ramayana

Naifah memajang dua karyanya: Festival Perahu Hias dan Jembatan Suramadu. Dalam Festival Perahu Hias, Naifah melukis beberapa orang berpakaian adat dari berbagai daerah. Mereka ada dalam kapal yang dihias cantik.

"Itu dari Festival Perahu Hias yang sering digelar di Surabaya. Ternyata di daerah lain ada juga festival serupa. Menunjukkan bahwa budaya kita itu kaya dan saling berkaitan," terang remaja 18 tahun itu.

Dengan metode yang tepat serta kemauan anak yang tinggi, maka Merak Ati dapat eksis hingga kini. Seperti kata Picasso: every child is an artist. Semua anak sejatinya adalah seniman. Tinggal bagaimana kemauan dan dorongan yang bisa membuat mereka tetap jadi seniman. Bahkan saat dewasa. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: