Unair Gelar Pengabdian Masyarakat Internasional

Unair Gelar Pengabdian Masyarakat Internasional

ILUSTRASI universitas di Indonesia mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di luar negeri. Salah satunya, Unair yang menggelar pengabdian masyarakat internasional di Johor Bahru, Malaysia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

TRANSFORMASI menjadi entrepreneurial university membuat universitas-universitas di Indonesia harus mengubah orientasi. Tidak sekadar  menghasilkan riset-riset berkualitas, tapi juga menindaklanjutinya dengan hilirisasi dan kapitalisasi. Riset tidak sekadar menghasilkan outcome, tapi juga output dan impact pada stakeholder universitas, yaitu masyarakat dan industri. 

Perubahan orientasi itu pula yang kini dilakukan Universitas Airlangga (Unair). Kampus  berperingkat ke-345 dunia (QS WUR) tersebut kini fokus pada kebermanfaatan. Untuk itu, selain melakukan hilirisasi dan kapitalisasi hasil riset, Unair membuat program-program pemanfaatan hasil riset bagi masyarakat melalui program community development

Transformasi Unair itu memang cukup beralasan. Selain karena tuntutan global, Unair sudah cukup berhasil melakukan transformasi dari teaching university ke research university. Itu, misalnya, bisa dilihat dari kenaikan luar biasa publikasi hasil riset pada jurnal-jurnal bereputasi. 

BACA JUGA: Pengabdian Masyarakat DAPT Unair: Kereta Gantung dan Mimpi Besar Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah

BACA JUGA: Bersama Delegasi Kampus Malaysia, Untag Selenggarakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Bertajuk Community Service di Mojokerto

Jika tahun 2016 Unair hanya menghasilkan kurang dari 200 publikasi pada jurnal bereputasi terindeks Scopus, sejak 2022 Unair sudah menghasilkan lebih dari 3.000 publikasi di jurnal bereputasi terindeks  Scopus dan Web of Science per tahun. 

Bahkan, seribu di antaranya pada jurnal kategori Q1 (25 persen terbaik) dan Q2. Unair pun berhasil menjadi world class university. Unair kini berada di peringkat 345 universitas terbaik dunia. 

Untuk menjadi entrepreneurial university, universitas harus fokus pada keunggulan. Unair, misalnya, sangat unggul pada health science dan natural science. Bidang itu harus menghasilkan riset-riset berkualitas yang dihilirisasi menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat. 

BACA JUGA: Penyuluhan Tuberkulosis di Sumenep, Tim Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UNAIR Gunakan Bahasa Madura

BACA JUGA: UTBK Unair Surabaya Dimulai, Rektor Jelaskan Sistem Pembobotan Penilaian

Di sanalah entrepreneurship sangat dibutuhkan sehingga selain bermanfaat bagi masyarakat dunia, hasil-hasil riset itu menguatkan  kemandirian Unair di masa depan. 

Selama ini, telah banyak riset luar biasa yang dihasilkan Unair. Di antaranya, vaksin flu burung dan vaksin virus korona. Ada juga stem cell, semen sapi, cangkang kapsul berbahan rumput laut, dan berbagai obat herbal. Sebagian sudah diskalaindustrikan dan diproduksi. Sebagian yang lain belum dan masih menumpuk di perpustakaan. 

Salah satu langkah Unair untuk meningkatkan kebermanfaatan hasil riset lainnya adalah menginisiasi kerja sama pengabdian masyarakat internasional dalam World University Association for Community Development (WUACD). 

Tujuan utama program itu adalah menerapkan temuan penelitian universitas pada masyarakat. Tujuannya, hasil-hasil riset kampus benar-benar bisa dirasakan masyarakat, baik dalam bentuk produk maupun pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: