Mengenal Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Sosok Ki Hajar Dewantara
Mengenal sejarah di balik Hari Pendidikan Nasional dan sosok Ki Hajar Dewantara. --Wikipedia
BACA JUGA:Pakar Pendidikan Surabaya Sayangkan Ekskul Pramuka Tak Wajib Bagi Siswa
BACA JUGA:Alami Depresi saat Pendidikan Spesialis, Ini Tindak Lanjut yang Perlu Dilakukan
Ada 3 semboyan yang sangat melekat dengan sosok Ki Hajar Dewantara. Yankni Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, dan Tut wuri handayani. Kalimat terakhir itu bahkan dijadikan semboyan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mengenal sejarah Hari Pendidikan Nasional dan sosok Ki Hajar Dewantara.-Kemendikbud-
Berikut penjelasan terkait makna ketiga semboyan tersebut.
1. Ing ngarso sung tulodo, mengajarkan kita tentang betapa pentingnya teladan dari seorang pemimpin atau pendidik. Hal ini menegaskan bahwa pemimpin harus menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Sehingga mereka dapat menginspirasi dan memberikan arah yang benar.
2. Ing madyo mangun karso, menekankan pada peran bimbingan dan dukungan yang harus diberikan kepada orang-orang di sekitar kita. Sebagai teman, rekan, atau pendidik, kita harus menjadi sumber semangat dan dorongan bagi orang lain agar mereka dapat mencapai tujuan hidup mereka.
BACA JUGA:Pinjaman Online Pendidikan
3. Tut wuri handayani, menggambarkan pentingnya bimbingan dan dorongan para pendidik kepada murid-muridnya. Sebagai mentor atau guru, kita harus berada di belakang. Memberikan dorongan tanpa henti kepada murid untuk mencapai potensi maksimal mereka.
Dengan memahami dan mengaplikasikan filosofi ini, diharapkan setiap individu dapat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, sumber inspirasi, dan pendukung yang setia bagi sesama dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Itulah penjelasan terkait sejarah di balik Hari Pendidikan Nasional serta tujuan peringatan tersebut, dan mengenal sosok Ki Hajar Dewantara yang sangat berjasa dalam memperjuangkan pendidikan bangsa Indonesia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: