Mengenal Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Sosok Ki Hajar Dewantara

Mengenal Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Sosok Ki Hajar Dewantara

Mengenal sejarah di balik Hari Pendidikan Nasional dan sosok Ki Hajar Dewantara. --Wikipedia

BACA JUGA:Aneka Kebudayaan Disajikan di Karnaval Hari Pendidikan Nasional di Kota Pasuruan

Tujuan Peringatan Hari Pendidikan Nasional


MENGENAL sejarah di balik Hari Pendidikan Nasional dan sosok Ki Hajar Dewantara. Foto: para murid pertama di Taman Siswa. -Arsip Nasional-

Salah satu tujuan peringatan Hari Pendidikan Nasional yakni sebagai pengingat tentang betapa pentingnya peran pendidikan dalam menggerakkan kemajuan suatu bangsa.

Momentum ini menjadi kesempatan emas untuk mengajak semua pihak dalam menjalin kesadaran bersama dalam upaya meningkatkan mutu dan aksesibilitas pendidikan di seluruh Indonesia.

Peringatan tersebut juga untuk mengenang Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh dalam sejarah pendidikan Indonesia. Dedikasi dan perjuangannya telah memberikan fondasi kuat bagi pembangunan sistem pendidikan di tanah air.

Oleh karena itu, setiap tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional untuk menghormati jasa-jasa Ki Hajar Dewantara. Serta untuk mengingatkan pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa yang lebih baik.

BACA JUGA:6 Film Indonesia Inspiratif yang Cocok Ditonton di Hari Pendidikan, Ada Film Dahlan Iskan!

BACA JUGA:Visiting Academic ke Arab Saudi: Inspirasi Pendidikan Gratis di Indonesia

Sosok Ki Hajar Dewantara


Mengenal sejarah di balik Hari Pendidikan Nasional dan sosok Ki Hajar Dewantara. --LP3M Yogyakarta

Ki Hajar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Keluarganya memiliki latar belakang bangsawan. Ia adalah cucu dari Sri Paku Alam III dan putra dari Gusti Pangeran Haryo Soerjaningrat. Ia menjalani kehidupan dengan cara-cara priyayi.

Sebagai seorang bangsawan Jawa, Ki Hajar Dewantara mengawali pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah yang umumnya diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Eropa.

Setelah menyelesaikan tahap awal pendidikannya di sana, ia diizinkan untuk melanjutkan pendidikan di STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen). Yakni Sekolah Kedokteran Jawa. Namun, pendidikannya terhenti karena kondisi kesehatannya yang kurang mendukung. Ia tidak tamat sekolah STOVIA.

Ki Hajar Dewantara meninggal pada 26 April 1956.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: