Kloter Pertama Jamaah Haji Jatim Asal Bojonegoro Tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Pagi Ini

Kloter Pertama Jamaah Haji Jatim Asal Bojonegoro Tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Pagi Ini

Jamaah Haji asal Bojonegoro tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada Sabtu, 11 Mei 2024.-Teddy Insani Fi Syabilillah -

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Rombongan jamaah haji dari wilayah kerja Bojonegoro tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada Sabtu, 11 Mei 2024. 

Dari pantauan Tim Harian Disway, rombongan kloter pertama yang terdiri dari 10 bus itu tiba sekitar jam 06.30 WIB.

"Selamat datang jamaah haji kloter pertama dari Bojonegoro," ucap seorang petugas.

Hari ini, ada lima kloter yang dijadwalkan tiba. Kemudian akan diberangkatkan ke tanah suci melalui Bandara Juanda pada keesokan harinya, Minggu, 12 Mei 2024.

Suko Syakur Dasim, jamaah haji kloter pertama asal Bojonegoro itu mengaku gembira dan terharu. Setelah 12 tahun menanti, pria berusia 47 tahun akhirnya bisa beribadah haji.

"Kami tadi malam berangkat dari Bojonegoro sekitar jam 02.30 WIB. Alhamdulillah senang sudah mau berangkat," ucap pria asal Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.

BACA JUGA:Cek Kesehatan Calon Jamaah Haji: Tensi, Suhu Tubuh, dan...

Suko sehari-hari bekerja sebagai peternak sapi. Ia berangkat bersama sang istri, Siti Qomariyah, 47 tahun. "Dari sebulan lalu, kami sudah mulai istirahat di rumah dan olahraga lari kecil-kecilan," imbuh Siti. 

Sementara itu, Pajiyah, jamaah berusia 63 tahun itu akan berhaji seorang diri. Sama seperti Suko, dia juga sudah menabung selama 12 tahun.


Pajiyah, jamaah asal Bojonegoro berusia 64 tahun.-Teddy Insani Fi Syabilillah -

"Sudah nabung dari tahun 12 (2012, red) bulan Januari di Bank Jatim. Berangkat sendiri, suami saya sudah meninggal," ujar perempuan dari Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.

Pajiyah datang lebih awal. Diantar ketiga anaknya, dia sudah beranjak dari rumah sejak Jumat, 10 Mei 2024 pukul 22.00 WIB. Sehari-harinya, Pajiyah menyambung hidup dengan berdagang buah salak di Pasar.

BACA JUGA:Asrama Haji Surabaya Siapkan Empat Mobil Golf untuk Layani Jamaah Difabel dan Lansia

Bahkan, dia rela menjual sawah kesayangannya demi bisa berhaji. "Dulu sekali saya beli sawah Rp 600 Ribu. Lalu saya jual dapat Rp 60 Juta buat (tambahan) bayar haji," tukas Pajiyah.

Setibanya di asrama, jamaah haji dikumpulkan di gedung Muzdalifah dan gedung Mina untuk melakukan cek kesehatan dan cek isi koper. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: