Membangun Generasi Emas di Era SDGs dan Revolusi Industri 4.0

Membangun Generasi Emas di Era SDGs dan Revolusi Industri 4.0

ILUSTRASI membangun generasi emas di era SDGs dan revolusi industri 4.0. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Selain itu, karena merupakan generasi penerus bangsa yang pada periode tersebut memiliki banyak penduduk usia produktif, sangat berharga dan sangat bernilai, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan dengan baik agar berkualitas menjadi insan yang berkarakter, cerdas, dan kompetitif inilah yang disebut dengan bonus demografi. 

BACA JUGA: PBB Pastikan Proyek IKN Sudah SDGs Groundbreaking Tahap III Mulai Besok

Sebaliknya, jika pemerintah dan seluruh elemen bangsa tidak bahu-membahu dalam mempersiapkan generasi emas tersebut, bukan menjadi bonus demografi yang Indonesia dapatkan, melainkan musibah demografi. 

Revolusi Industri 4.0 dan Indonesia Emas 2045 seperti dua kutub yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, terwujudnya Indonesia Emas 2045 bergantung bagaimana kesiapan generasi Y dan Z yang merupakan generasi emas Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dapat meningkatkan hasil pendidikan dan menciptakan masyarakat yang lebih kohesif dan terhubung. 

BACA JUGA: Aspek Agama dalam SDGs

Dengan mengatasi tantangan-tantangan itu dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan adil yang memberdayakan siswa untuk menjadi warga global yang aktif dan terlibat. 

Pergeseran itu ke arah yang lebih holistik dan berpikiran maju kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mengembangkan solusi dan kebijakan inovatif yang mengatasi hambatan terhadap inklusivitas dan keragaman dalam pendidikan. 

Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih kohesif dan terhubung yang menghargai perspektif unik dan kontribusi setiap individu.

Presiden Joko Widodo pernah dalam sambutan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2017 menyatakan bahwa periode tahun-tahun ke depan adalah ”Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”. 

Sebab, pada periode tahun 2010 sampai 2035 bangsa kita dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. 

Jika kesempatan emas yang baru pertama terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut akan menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga. 

Di sanalah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Pembangunan karakter bangsa merupakan upaya penguatan kualitas sumber daya manusia dalam mencapai sustainable development goals (SDGs). 

Meski demikian, tantangan dalam membangun karakter generasi milenial sebagai penerus harapan bangsa bukanlah pekerjaan mudah. 

Rendahnya kesadaran generasi Y dan Z mengenai Indonesia Emas 2045 ditandai, antara lain, ketidakmampuan generasi membedakan berita palsu (fakenews) dan berita benar serta hanya menjadi pasar (konsumen) dari dampak pertumbuhan ekonomi digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: