Cheng Yu Pilihan Wakil Ketum PSMTI Departemen Sosial dan Lingkungan Hidup Oey Lusiana: Ji Pan Fen Cun Bu Ke Shang, Shi Shi Yi Luo Qian Zhang Qiang

Cheng Yu Pilihan Wakil Ketum PSMTI Departemen Sosial dan Lingkungan Hidup Oey Lusiana: Ji Pan Fen Cun Bu Ke Shang, Shi Shi Yi Luo Qian Zhang Qiang

HARIAN DISWAY - Salah satu penyebab kita tidak bahagia, dilihat dari perspektif filsafat mana pun dan/atau aliran apa pun, adalah kalau kita hidup dengan bersandar pada tolok ukur yang dipatok orang lain.

Atau kalau tidak bersyukur dan selalu melihat orang yang berada di atas kita: strata sosialnya, kekayaannya, jabatannya, atau hal lain sejenisnya.

Sebaliknya, sebagaimana wejangan filsuf pendiri Taoisme Lao Tzu yang sering Anda dengar, "知足常乐" (zhī zú cháng lè): siapa merasa cukup, akan bahagia senantiasa.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Kepala Instalasi Rawat Khusus RSI A. Yani Surabaya dr. Donny Permana, Sp.OT, AIFO-K, FICS : Shu Nuo Si, Ren Nuo Huo

Bila tidak, filsuf aliran Legalisme Han Fei mengingatkan kita, "不知足者之忧终身不解" (bù zhī zú zhě zhī yōu zhōng shēn bù jiě): kegelisahan orang yang tidak merasa cukup, akan membelenggu selamanya. 

Itulah mengapa Oey Lusiana berpendapat, "Tidak perlu membandingkan perjalanan hidup kita dengan orang lain, karena ini adalah jalan hidup, bukan kompetisi."

Dengan berpandangan demikian, lanjut wakil ketua umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Departemen Sosial dan Lingkungan Hidup tersebut, hidup akan terasa lebih mudah. 

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera Semarang Yithro Serang: Mou Shi Zai Ren, Cheng Shi Zai Tian

Sebab kita akan melihatnya sebagai perjalanan untuk dinikmati, bukan tuntutan untuk dijalani. Lusiana barangkali ingin mengajak kita untuk merenungi sajak yang ditulis oleh Han Yu 韩愈 (768-824), penyair besar dinasti Tang.

Yakni "跻攀分寸不可上,失势一落千丈强" (jī pān fēn cùn bù kě shàng, shī shì yī luò qiān zhàng qiáng): seekor burung phoenix angkuh tak mau berteman dengan burung biasa memaksa terus memanjat, malah berakhir jatuh dan tak lagi selamat. 

Tentu segala sesuatu bisa dikaji dari beragam sisi. Pada kadar tertentu, membandingkan diri dengan orang lain, terutama dari segi pencapaiannya atau aspek positif lainnya, bisa menjadikan kita lebih semangat dan giat berusaha.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Service Management Consultant dan Expert Director PT Edukasi Mahakarya Prima Ituk Herarindri: Hui Ren Bu Juan

Toh, mustahil bagi Anda yang ingin sukses, menjadikan orang yang luntang-lantung hidupnya sebagai objek komparasi atau suri teladan. Anda pun sudah jauh lebih tahu bahwa di antara beberapa penyebab Tiongkok bisa maju pesat seperti sekarang.

Yakni ialah lantaran pemimpinnya dan juga masyarakat mereka pada umumnya, "hobi" membanding-bandingkan dirinya dengan negara atau bangsa yang lebih maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: