Prancis Nyatakan Siap Akui Palestina, Tapi Minta Hubungan Dengan Israel Diperbaiki

Prancis Nyatakan Siap Akui Palestina, Tapi Minta Hubungan Dengan Israel Diperbaiki

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Selasa, 28 Mei 2024 menyatakan bahwa negaranya siap mengakui Negara Palestina pada waktu yang tepat--BFMTV

HARIAN DISWAY - Negara Perancis menyatakan bahwa pihaknya akan fokus untuk memulihkan hubungan antara Israel dan Palestina.

Ungkapan tersebut disampaikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Selasa, 28 Mei 2024, bersamaan dengan pengakuan Negara Palestina secara resmi oleh Spanyol, Irlandia dan Norwegia atas.

Pengakuan resmi yang dibuat oleh tiga negara Eropa tersebut memicu amarah pihak Israel. Disamping itu, Prancis juga turut memberikan komentar atas tindakan ketiga negara tersebut.

BACA JUGA:Netanyahu Akui Serangannya Sebagai Kesalahan Tragis, PBB: Pengakuan Tak Berarti!

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Selasa menyatakan bahwa negaranya siap mengakui Negara Palestina pada waktu yang tepat dan tidak didasarkan pada “emosi”

“Kami selalu membela solusi dua negara sebagai solusi politik, dan khususnya solusi yang akan memenuhi hak-hak sah warga Palestina yang bercita-cita menjadi negara” kata Macron.

Serupa dengan pernyataan Macron, Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne kembali menegaskan bahwa Prancis akan fokus "mendukung solusi dua negara", dimana Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan dengan damai.

BACA JUGA:Serangan Udara di Kamp Pengungsian Rafah Tewaskan 21 Warga Palestina, Israel Enggak Ngaku

Sejourne juga mengkritik keputusan Spanyol, Irlandia dan Norwegia untuk mengakui Negara Palestina di tengah konflik yang memanas antara Israel dan Hamas.

“Tetapi kekhawatiran sekarang – yang telah saya bagikan dengan jelas dengan rekan-rekan Spanyol dan Irlandia saya – adalah apa yang terjadi sehari setelah pengakuan: Seberapa berguna secara diplomatis itu?" tegas Sejourne .

Sejourne menyayangkan sikap Spanyol, Irlandia dan Norwegia, menurutnya ketiga negara tersebut mengakui Palestina untuk “posisi politik” saja, mengingat pemilihan Parlemen Eropa akan diadakan minggu depan.  

BACA JUGA:Israel dan Hamas Masih Baku Hantam, Qatar Ragu Gencatan Senjata Bisa Terwujud Dalam Waktu Dekat

"Sangat disayangkan bahwa sejumlah negara Eropa menempatkan posisi politik pertama dalam konteks kampanye untuk pemilihan Eropa, yang tidak menyelesaikan apa pun." tuturnya.

“Katakan padaku, apa sebenarnya pengakuan Spanyol yang berubah sehari kemudian di Gaza? Tidak ada!" tekan Sejourne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp