Cheng Yu Pilihan Guru, Pelukis, dan Penulis Buku Menggambar dengan Memori Bahagia Anang Prasetyo: Xin Hua Nu Fang
Cheng yu pilihan guru, pelukis, dan penulis buku Menggambar dengan Memori Bahagia Anang Prasetyo: xin hua nu fang. -HARIAN DISWAY-Dokumen pribadi
HARIAN DISWAY - Menjadi bahagia adalah keharusan. Demikian pendapat Anang Prasetyo. Dalam segala aspek yang ia tekuni, setidaknya cara melakukan dan hasilnya harus bahagia.
Saat menjalankan profesinya sebagai pelukis misalnya, guru SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung, itu hanya melukis hal-hal tentang bahagia. Mengapa menggambar bahagia? “Bukankah kehidupan dunia dan akhirat harapannya adalah bahagia di keduanya?
Harapannya adalah sebagaimana konsep psikologis yakni Repetitive Magic Powe (RMP). Yakni sesuatu yang diulang-ulang akan menjadikan sesuatu yang dahsyat,” ungkapnya. Saat menggambar kebahagiaan, maka jika yang diulang-ulang adalah kebahagiaan itu maka yang muncul adalah bahagia itu sendiri.
Dalam praktik pembelajaran di kelas, RMP itu diwujudkan oleh pembina Komunitas Padhang Njingglang itu dalam bentuk karya seni berupa gambar, lukisan, komik, puisi, lagu, cerita, drama, dan sebagainya.
Maka proses pengulangan bahagia itu, secara konsep dan praktik adalah sesuatu yang dahsyat bagi anak-anak. “Jangan jiwa mereka bermasalah seperti tidak mau menerima kenyataan hidup atau memiliki kondisi hidup tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Mereka harus bahagia,” kata penulis buku Menggambar dengan Memori Bahagia itu. Sebagai guru yang banyak terlibat dalam pendidikan anak, Anang pun merancang training AMB alias Aktivasi Memori Bahagia.
“Penjelasannya begini: memori bahagia kadang harus diaktifkan oleh orang lain. Harapannya sama. Agar semua orang utamanya anak-anak teraktifkan memori bahagianya. Sehingga mereka bahagia kembali,” bebernya.
Setelah itu mereka mengenang kebahagiaannya itu dengan penuh syukur kepada Tuhan. Juga, agar menjadi monumental yang memorabel hidup yakni kegembiraan dan kesenangan.
Boleh dikata, dalam hidup Anang, yang ada hanyalah apa yang dibilang pepatah Tiongkok, "心花怒放" (xīn huā nù fàng): hati yang bahagia bak bunga-bunga yang bermekaran.
Sampai di sini, Menggambar dengan Memori Bahagia dengan metode AMB mengantarkan pada satu pemahaman baru. Bahwa gambar adalah benar-benar jiwa tampak.
“Di sinilah letak hubungan antara menggambar memori bahagia (seni rupa) dengan jiwa seseorang (psikologi). Keduanya erat menjadi satu kesatuan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: