Tak Hanya Kuliner, Lodho Ayam Kampung Khas Tulungagung Ini Syarat Makna Budaya

Tak Hanya Kuliner, Lodho Ayam Kampung Khas Tulungagung Ini Syarat Makna Budaya

Ayam lodho adalah hidangan khas dari Tulungagung, Jawa Timur, yang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat. --Pinterest

TULUNGAGUNG, HARIAN DISWAY - Ayam lodho adalah hidangan khas dari Tulungagung, Jawa Timur, yang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat. Berbahan ayam kampung, nama "lodho" dalam bahasa Jawa itu berarti empuk.

Selain itu, lodho diartikan sebagai makanan gurih dari santan yang sangat kental. Ayam lodho menggambarkan kualitas makanan berupa daging ayam yang empuk dan cita rasa gurih santan yang menjadi kuliner kebanggan Tulungagung.

Dalam prosesnya, ayam kampung dimasak dengan rempah-rempah khas Jawa Timur yang berlimpah. Ada serai, daun salam, lengkuas, ketumbar, kunyit, dan cabai. Bumbu-bumbu inilah yang memberikan cita rasa yang gurih, pedas, dan harum.

BACA JUGA: Tak Perlu Takut Alot Saat Masak Ayam Kampung, Ini Tipnya Agar Daging Empuk dan Juicy

Ayam lantas dimasak dengan cara memanggang atau membakarnya hingga empuk. Laludirebus dalam kuah santan kental beserta bumbunya. Setelah matang, hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi gurih dan urap yang makin menambah selera. 

Ayam Lodho dan Makna Budayanya

Selain erat kaitannya dengan tradisi masyarakat Tulungagung, ayam lodho juga lekat dalam masyarakat Trenggalek. Di kedua masyarakat itu, ayam lodho biasa digunakan sebagai ubo rampe dalam berbagai ritual adat Jawa seperti slametan dan sedekah bumi.

Ayam lodho juga hadir dalam upacara slametan njangkar di daerah pesisir pantai. Ubo rampe dalam ayam lodho itu melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan. Ditujukan untuk leluhur agar hajatnya tercapai dan dikabulkan Sang Hyang Tunggal.

BACA JUGA: DPC PDIP Tulungagung Siapkan Roadshow untuk Paslon Mardinoto

Penggunaan ayam itu menunjukkan harapan agar manusia dapat meniru sifat-sifat baik ayam yangdianggap memiliki sifat-sifat baik seperti selektif dalam memilih makanan terbaik dan tidak rakus memakan segala sesuatu tanpa pertimbangan.

Ayam yang digunakan adalah ayam kampung yang berwarna hitam yang berarti simbol tolak bala apese awak. Simbol ini berarti bahwa ayam tersebut dapat mencegah dari faktor-faktor ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

Misalnya menghindarkan dari rezeki yang sulit, tidak mempunyai keturunan, dan lain-lain. Elemen lain yang tidak kalah penting dari lodho ayam kampung adalah nasi gurih yang dimasak dengan santan dan garam, memberikan cita rasa yang khas.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Tanggung Biaya Operasi Bayi Kembar Siam Asal Tulungagung

Nasi gurih yang menyertai ayam lodho ini dikenal pula dengan sebutan nasi wuduk. Dalam tradisi slametan, hidangan lodho sego gurih sering disebut sebagai sekul suci ulam sari yakni mengandung arti nasi suci dan lauk inti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: