Polisi Waspadai Hooligan Jelang Serbia vs Inggris, Turunkan Kadar Alkohol Bir dan Larang Minum di Tribun

Polisi Waspadai Hooligan Jelang Serbia vs Inggris, Turunkan Kadar Alkohol Bir dan Larang Minum di Tribun

Polisi Jerman waspadai hooligan jelang Serbia vs Inggris. Foto: Polisi berpatroli di Allianz Arena, Munchen, jelang opening Euro 2024.-Marca-

"Yang kami waspadai adalah mereka yang meminum bir dengan kadar alkoholnya jauh lebih kuat dari biasanya. Orang-orang ini cenderung terbawa suasana dan bisa melakukan hal-hal yang tidak mereka lakukan di negeri sendiri," imbuhnya miris.


Polisi Jerman waspadai hooligan jelang Serbia vs Inggris.-Sky Sports-

Setelah berjam-jam minum, kerumunan bisa dengan cepat berubah menjadi kekerasan. Botol pecah atau kata-kata umpatan bisa dengan mudah memicu perkelahian.

Maka, Stuart Dickerson dan tim pengintainya turun ke jalan. Memantau para fans tersebut, dan mengirimkan informasi intelijen kepada kolega mereka di Jerman.

BACA JUGA:4 Aturan Baru yang Berlaku di Euro 2024, VAR Jerman vs Skotlandia Dijelaskan di Layar

BACA JUGA:Rapor Pemain Jeman Setelah Menghajar Skotlandia 5-1 di Pembukaan Euro 2024

"Hal sekecil apa pun dapat mengubah dinamika penonton. Dari awalnya nyanyi-nyanyi, eh tiba-tiba berbalik. Dan Anda akan melihat bahasa tubuh yang berubah, dan dada yang saling membusung," kata PC Dickerson, menggambarkan suporter yang siap berkelahi.

Pertandingan melawan Serbia di Gelsenkirchen juga digolongkan sebagai pertandingan berisiko tinggi karena kurangnya informasi mengenai kehadiran pendukung Serbia.

Banyak dari fans muda Inggris juga tidak diketahui jumlahnya. Karena ini adalah turnamen pertama yang mereka datangi setelah pandemi COVID-19 mereda.

BACA JUGA:Jadwal dan Pembagian Grup Euro 2024: Bisa Nonton di Mana?

"Ada banyak suporter Inggris yang kami kenal karena pernah ditangkap sebelumnya karena merusuh di beberapa pertandingan di seluruh negeri," kata Dickinson. Ia bahka sudah melihat sekitar 100 hooligans.

"Kami mengidentifikasi mereka dan melaporkannya kepada polisi Jerman. Dan jika ada kelompok yang berpikiran sama, misalnya dari Dusseldorf atau Italia, datang, kemungkinan besar akan terjadi kerusuhan," pungkas PC Dickerson. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sky news