Cheng Yu Pilihan Anggota DPD RI dari Bali I Made Mangku Pastika: Ke Ji Fu Li

Cheng Yu Pilihan Anggota DPD RI dari Bali I Made Mangku Pastika: Ke Ji Fu Li

Cheng Yu Pilihan Anggota DPD RI dari Bali I Made Mangku Pastika: Ke Ji Fu Li-Harian Disway-Dokumen Pribadi

Dibekuknya pelaku Bom Bali 2002, tak lepas dari peran I Made Mangku Pastika. Ia masih kapolda Papua saat itu, tapi tetiba ditugasi menjadi ketua Tim Investigasi Bom Bali oleh kapolri. 

Anda sudah tahu, sebelum menjadi kapolda Papua, Pastika adalah kapolda NTT. Selepas dari awal 2003 hingga akhir 2005 menjadi kapolda Bali, ia kemudian dua periode menjadi gubernur Bali dari 2008 sampai 2018. Lantas sejak 2019 menjadi anggota DPD RI. 

Pastika paham banyak bahasa asing, termasuk Mandarin. Menurutnya, kalau mau belajar bahasa asing yang penuh dengan filosofi kehidupan, bahasa Mandarin merupakan pilihan yang tepat. Sebab, aksara bahasa Mandarin berasal dari gambar (piktograf).

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur PT. Ide Manis Kreatif Andi Sugiarto Budiman: Zhi Yao Gong Fu Shen, Tie Chu Mo Cheng Zhen

"Misalnya huruf ān (安) yang artinya aman. Huruf yang di atas (宀) artinya atap, rumah, tempat tinggal. Huruf yang di bawah (女) artinya perempuan. Berarti, kalau perempuan ada di rumah, akan aman. Masyarakat Tiongkok zaman dahulu beranggapan bahwa perempuan mesti tinggal di rumah, menjadi ibu rumah tangga, biar aman," terang Pastika, seraya tersenyum.

"Contohnya lagi huruf hǎo (好) yang artinya bagus, bahagia, indah, atau semacamnya. Huruf yang di depan (女) artinya perempuan. Huruf yang di balakang (子) artinya anak. Dulu, huruf ini ditulis seperti seorang ibu yang menggendong anak. Berarti, dalam kacamata masyakarat Tiongkok tempo dulu, perempuan yang bisa mengasuh anaknya dipandang sebagai suatu hal yang baik, suatu hal yang membahagiakan," ujar Pastika.

Dituturkan oleh Pastika yang ditemui di sela-sela seminar Dialog Keharmonisan Peradaban Dunia yang dihelat di Nusa Dua, Sabtu, 15 Juni 2024, dengan mengetahui filosofi hidup bangsa lain melalui penguasaan atas bahasanya, akan memungkinkan kita untuk bisa menjadi orang yang lebih bijak dalam melihat perbedaan. Dengannya, harmoni antarperadaban akan lebih mudah untuk dicapai. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan MC dan peresenter TV Olivia Setiya: Zhi Zu Chang Le

Dan, yang tak kalah penting, kata Pastika, untuk membangun kehidupan bermasyarakat/berbangsa yang harmonis, kita harus terus-menerus berusaha menjadi orang yang bisa menahan apa yang disebutnya sebagai "AIDSS" yakni amarah, iri, dendam, sombong, serakah. 

Dengan kata lain, seperti yang sedari ribuan warsa silam diajarkan filsuf besar Konfusius, kita mesti "克己复礼" (kè jǐ fù lǐ): mengendalikan diri dan menjadi manusia yang bertata krama. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: