Kolaborasi Pengendalian Pengawasan Mutu Hasil Perikanan

Kolaborasi Pengendalian Pengawasan Mutu Hasil Perikanan

ILUSTRASI kolaborasi pengendalian pengawasan mutu hasil perikanan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PERMINTAAN ikan di seluruh dunia diperkirakan meningkat. Namun, produk perikanan Indonesia dianggap masih tertinggal dalam upaya untuk mengisi rantai pasokan global.

Salah satu misi Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) adalah memastikan pemenuhan standar mutu pada rantai pasok global maupun domestik. 

Ikan merupakan salah satu bahan pangan utama hasil laut yang memiliki banyak manfaat gizi bagi manusia dan memiliki nilai komoditas yang cukup besar dalam jumlah banyak. 

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor hasil perikanan Indonesia dari Januari hingga November 2023 mencapai 5,6 miliar dolar AS. Jauh di bawah target tahun sebelumnya sebesar 6,7 miliar dolar AS. Ekspor 2023 turun dari 6,2 miliar dolar AS pada 2022. KKP menargetkan ekspor perikanan sebesar USD 7,2 miliar pada 2024. 

BACA JUGA: KKP Salurkan Bantuan Permakanan Untuk Korban Banjir Sumbar Berupa Produk Olahan Perikanan

BACA JUGA: Tantangan dan Peluang Sarjana Perikanan di Era Globalisasi: Menjadi Agen Perubahan

Diharapkan, peristiwa itu akan memperbaiki kondisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perikanan. Bagi nelayan dan masyarakat perikanan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, tahun 2024 dipandang sebagai tahun yang penuh harapan. Satu-satunya kemungkinan adalah itu akan lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. 

Itu terutama dirasakan pekerja perikanan dan pelaku usaha perikanan tradisional yang memiliki skala bisnis yang lebih kecil. Nelayan dan masyarakat perikanan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sangat bergantung pada keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan. Jadi, pemerintah Indonesia harus melakukan perbaikan.

Produksi perikanan Indonesia ditargetkan mencapai 30,85 juta ton pada 2024 atau meningkat dari 24,74 juta ton pada tahun sebelumnya oleh KKP. Aruna Indonesia juga mendukung tujuan itu. Guna memenuhi target KKP, diharapkan dicapai pengembangan produk perikanan yang lebih luas seperti tuna, kerapu, kakap, sefalopoda (squid, octopus, cuttlefish), daging kepiting rajungan, lobster, dan jenis produk perikanan lainnya.

BACA JUGA: Sertifikasi Halal Gelatin dari Produk Perikanan

BACA JUGA: Karantina Jatim Sertifikasi Lobster Air Tawar Untuk Awasi Komoditas Perikanan

Membangun semangat kerja sama dan kolaborasi seiring berjalannya proses bisnis memang menjadi tugas sulit. Berdasar data analisis kebutuhan masyarakat dalam hal ketahanan pangan, permintaan ikan diperkirakan mencapai 2,46 juta ton pada Maret dan April 2024. Sementara itu, ketersediaan ikan diperkirakan sebesar 3,10 juta ton pada periode yang sama. 

Peningkatan itu menunjukkan antusiasme masyarakat untuk makan ikan selama Ramadan. Ikan tidak hanya murah dan mudah diolah. Tetapi, juga tersedia di banyak tempat dan memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan. 

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan rantai pasok, ekspor-impor, dan ketahanan pangan nasional, merancang berbagai kebijakan dan strategi untuk mengatasi berbagai masalah, menjaga stabilitas pasokan, dan meningkatkan produksi pangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: