Selamat Tinggal, Stetoskop!

Selamat Tinggal, Stetoskop!

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin-Istimewa-

Dr Cian McDermott, konsultan emergensi medis dan pengajar ultrasound di Mater Hospital di Dublin, Irlandia, memperkenalkan the butterfly, jenis probe ultrasonik yang dapat terhubung ke dalam ponsel pintar yang memiliki fungsi seperti stetoskop. 

Perangkat butterfly menggunakan transduser yang biasa digunakan pada mesin USG besar dengan menggunakan chip komputer. Harganya kurang dari 2000 euro (sekitar 35 juta rupiah) dan jauh lebih murah daripada harga USG besar yang mencapai ratusan juta sampai miliar rupiah). 

USG dalam genggaman merupakan jawaban dari banyak negara berkembang yang diperkirakan 2/3 penduduk dunia kesulitan untuk memiliki akses terhadap pencitraan medis. McDermott dan kawan-kawan meyakini USG genggam dapat menggantikan stetoskop di masa yang akan datang.  

Pun, dikembangkan alat yang disebut HeartBuds, alat pendengar portabel yang bentuknya mirip kepala stetoskop tradisional. Alat itu tidak dimasukkan ke telinga dokter, tetapi disambungkan ke ponsel pintar. 

Saat aplikasi diaktifkan, suara dari ponsel pintar dapat diputar melalui speaker dan gambar muncul di layar yang menunjukkan kedipan irama yang sesuai dengan setiap suara. Alat itu ditemukan David Bello, kepala RS Orlando di Florida, AS. 

Semua penemuan tersebut bertujuan membantu penegakan diagnosis penyakit agar lebih akurat dan lebih cepat daripada stetoskop.

CAPAIAN INOVASI INDONESIA

Pernyataan menteri kesehatan tentang stetoskop menjadi ”alarm” bagi kita semua terkait kemampuan Indonesia dalam menguasai teknologi kedokteran.  Presiden Jokowi pernah mengingatkan kehadiran terobosan teknologi dalam sektor kesehatan harus segera diantisipasi agar tidak tertinggal dengan negara lain. 

Namun, hasil dari Indeks Inovasi Global 2023 yang dirilis World Intellectual Property Organization (WIPO) mencatat, Indonesia menempati peringkat ke-61 dari 132 negara dengan skor 30,3. Salah satu yang terendah di negara Asia Tenggara, Indonesia tertinggal dari Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura. 

Indonesia hanya unggul atas Brunei Darussalam, Kamboja, dan Laos. Singapura adalah negara ASEAN yang tercatat paling inovatif dan menempati peringkat ke-5 global dengan nilai 61,5. 

Indeks inovasi global adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur perkembangan inovasi di suatu negara. Indikator yang dinilai meliputi sumber daya manusia (SDM), institusi, teknologi, hasil kreatif, serta pengetahuan pasar dan bisnis.

Mantan Wapres Jusuf Kalla pernah menyampaikan pidato pada penerimaan gelar Dr. H.C. dari ITB bahwa kekayaan alam sering membuat suatu bangsa terjebak dalam kebijakan yang salah dan konflik berkepanjangan. Mereka fokus pada upaya mengeksploitasi, tetapi lupa berkreasi dan berinovasi. 

Sejarah mencatat bahwa banyak negara maju justru memiliki kekayaan alam yang terbatas. Kekayaan alam bukanlah jaminan kemakmuran suatu negara. 

PERAN DOKTER DI ERA AI

Keane Baker pernah berkata, ”Medical service is not about building or facility, but is all about human acts and human touch.” Faktor terbesar yang bisa membuat pasien puas, kecewa, marah, dan sedih adalah faktor manusia (human). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: