Aksi Bela Prof Bus, Unair Segera Terbitkan Surat Keputusan

Aksi Bela Prof Bus, Unair Segera Terbitkan Surat Keputusan

Panorama fakultas kedokteran dengan rangkaian karangan bunga menunjukkan simpati pada Prof Bus.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY –Wacana pemerintah untuk mendatangkan tenaga dokter asing ke tanah air kini berubah menjadi polemik yang menuai pro kontra. Kondisi semakin pelik dengan kontroversi Profesor Budi Santoso yang diberhentikan secara mendadak dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Pada 27 Juni 2024 lalu, Prof Bus, sapaan karibnya menyuarakan pernyataan tegas. Dia menolak kehadiran dan rencana praktik dokter asing di Indonesia. Menurutnya, tenaga medis lokal masih mampu untuk memenuhi kebutuhan pasien dalam negeri.

Namun, tak berselang lama, Prof Bus secara tiba-tiba diberhentikan dari jabatannya sebagai dekan FK. 3 Juli 2024, tepat enam hari setelah pernyataannya. Keputusan ini tidak hanya menimbulkan tanda tanya besar, tetapi juga memicu reaksi publik dan kalangan akademisi.

Aksi Damai bertajuk "Save Prof Bus Dekan Kita, Save Dokter Indonesia" telah digelar civitas akademika FK di Kampus A Unair pada Kamis, 4 Juli 2024 kemarin. Mereka menuntut jawaban atas ketidakadilan di balik pencopotan jabatan Prof Bus.

BACA JUGA:Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Kutuk Pemecatan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso

BACA JUGA:Organisasi Dokter Kecam Pemecatan Dekan FK Unair Budi Santoso

Pasca aksi, perwakilan massa berhasil menemui Rektor Unair Prof Mohammad Nasih untuk menyampaikan tuntutan, Jumat, 5 Juli 2024. Kabar baik ini disampaikan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Ksatria Airlangga, Yan Efrata Sembiring.

"Kita sudah melakukan dialog. Luar biasa cukup kondusif dan hangat. Kami menyampaikan keinginan dan tuntutan teman-teman semua yang terlibat dalam aksi kemarin," ujar Yan saat dikonfirmasi, Sabtu, 6 Juli 2024.

Salah satu poin tuntutan yang disampaikan adalah pencopotan Prof Bus dari posisinya sebagai Dekan FK Unair, yang ditengarai tidak sesuai statuta Universitas Airlangga. (Lihat Grafis)


Grafis: Gusti--

"Iya kita sampaikan (pencopotan Prof Bus tidak sesuai prosedur) karena sesuai statuta ada itu dan beliau (Rektor, red) menerima masukan-masukan itu," ucapnya.

Selanjutnya, tuntutan lain juga disampaikan Yan dalam kesempatan itu. Ia mengatakan bahwa massa aksi berharap jajaran rektorat Unair berkenan mempertimbangkan dan mengembalikan jabatan Prof Bus sebagai Dekan FK Unair.

BACA JUGA:Dekan FK Unair Yang Lantang Tolak Wacana Kemenkes soal Impor Dokter Asing Dipecat

BACA JUGA:DPR Tanggapi Polemik 'Impor' Dokter Asing: Penting Untuk Transfer Pengetahuan Ke Dokter Spesialis Lokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: