Tax The Rich! Koalisi Partai Kiri Perancis Usulkan Pajak 90 Persen untuk Warga Berpenghasilan Tinggi
Tax The Rich! NPF Usulkan Pajak 90% untuk Warga Berpenghasilan Tinggi di Perancis--X
HARIAN DISWAY- Koalisi empat parpol sayap kiri Perancis The New Popular Front atau yang dikenal dengan NPF berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilu legislatif dan mengalahkan Koalisi Presiden Emmanuel Macron dan Koalisi sayap kanan, National Rally.
Koalisi sayap kiri Perancis, New Popular Front (NPF) mengusung wacana pajak 90% bagi warga negara yang berpendapatan tinggi.--X
BACA JUGA:Pemerintah Janji Bantu, Petani Perancis Akhirnya Putuskan Akhiri Demo
Dengan kemenangan ini, NPF segera mengumumkan beberapa kebijakan politik mereka. Antara lain meningkatkan Upah Minimum Regional, menurunkan batas usia pensiun dari 64 tahun menjadi 60 tahun, lalu meningkatkan gaji pekerja layanan masyarakat.
NPF juga mengusung gerakan reformasi ekonomi yang berfokus pada mempertahankan harga kebutuhan sehari-hari agar tetap stabil, menambah investasi di fasilitas umum yang ramah lingkungan, serta mengurangi nominal pajak bagi warga dengan penghasilan lebih rendah
Implementasi Kebijakan
Untuk mendanai kebijakan ambisius ini, NPF berencana memanfaatkan pajak besar dari warga berpenghasilan tinggi.
Mereka yakin bahwa dengan membebankan pajak kekayaan hingga 90% bagi warga dengan penghasilan tahunan di atas 7 miliar Rupiah (€400.000), mereka dapat merealisasikan semua program yang telah diusulkan.
Kebijakan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan rakyat Perancis dengan beberapa sebutan seperti "Tax The Rich!" yang merupakan kebalikan dari slogan "Tax The Poor!" yang populer di masa-masa awal menuju Revolusi Perancis.
Manuel Bompard, salah satu anggota NPF, menegaskan bahwa Presiden harus menunjuk seseorang dari NPF sebagai Perdana Menteri selanjutnya untuk merealisasikan seluruh program, tidak terpisah-pisah.
Koalisi sayap kiri Perancis, New Popular Front (NPF), baru saja mengusung wacana yang menggegerkan publik.--X
Namun, rencana ini tidak lepas dari kritik. Banyak pengamat mempertanyakan kesanggupan finansial negara serta legalitas kebijakan yang diajukan NPF.
BACA JUGA:Jelang International Friendly Match Garuda Pertiwi vs Hongkong: Coach Mochi Suka Pemain Cepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: