DPR Dorong Pengelola PLTU Paiton Segera Susun Peta Jalan Transisi Menuju Energi Terbarukan

DPR Dorong Pengelola PLTU Paiton Segera Susun Peta Jalan Transisi Menuju Energi Terbarukan

Dalam setahun, PLTU yang terletak di Paiton, Jawa Timur dapat menyuplai energi listrik sebesar 7000 GigaWatt. Jumlah tersebut dapat memenuhi 5 persen dari kebutuhan energi listrik se-Jawa dan Bali. --

HARIAN DISWAY - Komisi VII DPR RI mendesak PT PLN Nusantara Power untuk merampungkan peta jalan (roadmap) transisi ke energi hijau untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Probolinggo. 

Hal ini diungkapkan para anggota dewan saat melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Kantor PLTU Paiton di Surabaya pada Senin, 15 Juli 2024. Rombongan dewan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi dan beberapa anggota Komisi VII 

Selain memberikan apresiasi atas terobosan PT PLN Nusantara Power atas upaya transisi energi, Komisi VII juga mendesak penjelasan atas Peta Jalan Energi Hijau (green energy) guna mendukung komitmen pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

Anggota Komisi VII Diah Nurwitasari mendesak pembangkit tenaga listrik terbesar di Asia Tenggara tersebut untuk menjelaskan peta jalan energi hijau dari tahapan hingga target secara jelas.

BACA JUGA:PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik di Asia Tenggara oleh Fortune 500, Lewati Malaysia dan Filipina

“Saya mencari-cari datanya, sebetulnya roadmap nya seperti apa,” tanya Diah kepada pihak PLN Nusantara Power.


Peta Jalan Energi Hijau Belum Jelas, Komisi VII Pertanyakan Kesungguhan Transisi Energi PLN Paiton--dpr go id

Meskipun mendesak keseriusan peta jalan, tetapi Diah tetap mengapresiasi upaya-upaya penggunaan energi terbarukan dari PLN Paiton seperti Co-firing, Green Hydrogen Plant (GHP), dan lainnya sebagai usaha untuk menurunkan emisi dan beralih menggunakan energi terbarukan.

“Bagus terobosannya. Sebuah inovasi tentu mempunyai banyak konsekuensi. Penggunaan Co-firing dengan biomassa ini, kita juga melihat tanamannya apa. Kalau kayu maka kayunya dari mana. Apakah nanti berpotensi terjadi deforestasi di tempat lain?” tanya anggota Komisi VII dari Fraksi PKS itu.

BACA JUGA:Jokowi Resmikan PLN Hub di IKN Nusantara, Jadi Pusat Kebijakan Transisi Energi Hijau

Diah juga menambahkan bahwa jangan sampai dengan keinginan menyelamatkan lingkungan di satu sisi, tetapi merusak lingkungan di sisi yang lain.

“Harus ada kesungguhan dari semua pihak untuk betul-betul melakukan transisi energi ini. Jangan melihat proses transisi energi hanya sebagai program aksi, tetapi harus dilihat sebagai sebuah sustainability (Keberlanjutan,Red),” tegas Diah.

BACA JUGA:Prestasi PLN Sepanjang 2023, Raih Hattrick Laba Bersih Tertinggi Sejak 2021

Sustainability yang dimaksud adalah proses yang berlangsung dan berkelanjutan untuk lingkungan hidup dan kepentingan manusia yang memanfaatkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: