Kata Jokowi Soal Sulitnya Turunkan Angka Stunting: Tidak Hanya Soal Makanan

Kata Jokowi Soal Sulitnya Turunkan Angka Stunting: Tidak Hanya Soal Makanan

Presiden Jokowi mengatakan sampai saat ini Surat Presiden (Surpres) pergantian Hasyim Asy'ari sebagai komisioner KPU masih dalam proses administrasi.--Youtube Sekretariat Presiden

HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo meninjau Pekan Imunisasi Nasional di Jayapura, Papua pada Selasa, 23 Juli 2024.

Dalam kesempatan ini, Jokowi berkomentar soal percepatan pemberian vaksin polio pada anak, sampai soal langkah penurunan angka stunting di Indonesia.

“Sekarang ini di seluruh dunia outbreak polio terjadi lagi. TBC juga naik, sehingga kita ingin mendahului untuk daerah-daerah yang vaksin polio masih rendah,” ungkap Jokowi.

Dari fenomena yang ia paparkan, Jokowi mengatakan pihaknya mendorong dinas kesehatan untuk melakukan vaksin polio secara menyeluruh kepada anak-anak Indonesia.


Presien Jokowi saat meninjau program pompanisasi di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, pada Jumat, 5 Juli 2024.-Setpres/Muchlis Jr-

BACA JUGA:Moeldoko Tegaskan Bahwa Jokowi Siap Berkantor di IKN: Kita Tunggu

Soal isu kesehatan yang lain, stunting misalnya, Jokowi menyatakan bahwa ada tantangan tersendiri untuk menurunkan angka stunting.

“Stunting itu kita mulai dari (angka penderita) 37% 10 tahun yang lalu. Sekarang sudah 21%. Tapi dari 21% ke 14% ini ini memang tidak secepat yang sebelumnya,” ungkap Jokowi.

Mantan Walikota Solo ini menambahkan bahwa stunting tidak hanya menyangkut soal makanan. Tetapi juga hal lain, misalnya sanitasi dan lingkungan tempat tinggal. Maka dari itu, bukan perkara mudah bagi pemerintah untuk menyelesaikan stunting.

BACA JUGA:Jokowi Bangga Indonesia Jadi Produsen Kelapa Tertinggi Nomor 2 di Dunia


Stunting Takluk di Krembangan: TPS, PHC, dan Pemkot Surabaya Bersatu Padu!-TPS-

“Kita tahu angka penurunan sebelumnya agak tebal, sekarang mulai tipis. Tapi kita usahakan untuk menuju di bawah 14%,” ungkapnya.

Selain menjawab pertanyaan soal isu kesehatan, Jokowi yang baru menghadiri Hari Anak Nasional turut berkomentar soal anak-anak di Papua.

“Pintar-pintar, pandai-pandai. Tadi kan melihat sendiri. Artinya memang sumber daya manusianya secara modal ada, bagus. Tinggal gimana cara menggosoknya agar cemerlang,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: