Ada 308 Kasus Gagal Ginjal Kronis di Surabaya

Ada 308 Kasus Gagal Ginjal Kronis di Surabaya

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina.- Pemkot Surabaya-

SURAABAYA, HARIAN DISWAY - Kasus gagal ginjal sedang menjadi perbincangan hangat di publik. Mereka dikejutkan dengan kenyataan pahit bahwa gagal ginjal menyasar semua kalangan usia. Bukan orang dewasa dan lansia saja, tetapi juga anak-anak.

Terbaru, diketahui puluhan anak menjalani cuci darah karena gagal ginjal di RS dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Kasus ini juga merebak di kota-kota besar lain di Indonesia. Misalnya Kota Surabaya.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya melaporkan sepanjang Januari hingga Juni 2024, tercatat ada 308 kasus gagal ginjal kronis (GGK) di Kota Pahlawan. 

Hal ini diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina berdasarkan data diagnosis ICD X di Fasilitas Kesehatan (faskes) se-Kota Surabaya.

BACA JUGA:Mereka yang Berjuang dengan Gagal Ginjal di Usia Muda (1): Michele Gemar Jajan Kemasan dan Mi Instan

BACA JUGA:RS Unair-ITS Kembangkan Aplikasi Pemantau Pasien Gagal Ginjal

“Berdasarkan laporan faskes, kasus GGK pada kelompok remaja ada satu berusia 17 tahun. Pasien telah menjalani perawatan hemodialisa (cuci darah, red),” ujar Ninik kepada media, Selasa, 13 Agustus 2024.

Ratusan pasien gagal ginjal kronis tersebut telah dirujuk dan kini rutin menjalani cuci darah. Di Surabaya, ada 22 rumah sakit dan dua klinik utama  yang melayani hemodialisa. (Lihat grafis)


grafis by Arya--

Khusus pasien gagal ginjal kronis anak dan remaja, proses cuci darah mereka dilakukan di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) yang ada di Surabaya. 

“Mengacu pada tatalaksana sesuai indikasinya. FKRTL di Surabaya seperti RSUD dr. Soetomo, RSUD dr. Moh. Soewandhie, dan RS Al-Irsyad,” imbuhnyi.

BACA JUGA:Menolak Lupa! Gagal Ginjal Akut Renggut 200 Nyawa Anak, Proses Hukum Jalan di Tempat

BACA JUGA:Liku-Liku Sidik Kasus Bayi Gagal Ginjal

Di sisi lain, Dinkes Surabaya juga melakukan langkah-langkah masif untuk mencegah terjadinya kasus gagal ginjal pada anak. Yakni memantau kesehatan masyarakat melalui laporan faskes serta rutin mengedukasi para orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: