Sosok Dokter Viral di Media Sosial Diduga Pelaku Perundungan di UNDIP

HARIAN DISWAY - Nama Prathita Amanda Aryani menjadi trending topik di X dengan lebih dari 30 ribu unggahan pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Tidak hanya di X, tapi terduga pelaku perundungan dengan inisial PAA juga menjadi perbincangan di berbagai media sosial.

Pada salah satu unggahan di Instagram @alvin.sa.putra menunjukkan tangkapan layar yang memperlihatkan obrolan grup WhatsApp dokter berinisial PAA dengan para juniornya.

Unggahan tersebut merupakan suatu bentuk penindasan. Seperti komentar merendahkan dan perundungan yang dilakukan oleh PAA. Berikut beberapa kutipan obrolan dari PAA, “awas push up tenis, siap2, ini kalo mereka gabisa kerja cepet,” tulisnya. 

BACA JUGA: Dokter Muda Undip Bunuh Diri Gegara Dibully, Komisi IX: Reformasi Pendidikan Kedokteran!

Kutipan tersebut menunjukkan sebuah ancaman yang dilakukan oleh PAA kepada yuniornya yang tidak bisa bekerja cepat diharuskan untuk push up. Ancaman tersebut dilayangkan oleh PAA kepada para yuniornya.

Selain itu, akun @alvin.sa.putra menunjukkan bukti perundungan yang dilakukan PAA kepada para juniornya pada 2023 silam. PAA menghukum mereka dengan hukuman memakan lima bungkus nasi Padang per orang.

Serta membuat video ketika mereka memakan nasi Padang tersebut. Tidak berhenti di sana, PAA juga tidak segan-segan menghardik junior-juniornya dengan kata kasar.
Bukti-bukti terduga perundungan di PPDS UNDIP yang viral itu. --Instagram @alvin.sa.putra

Ia erendahkan dengan kalimat-kalimat yang tidak sopan seperti berikut: “sampah kalian, kerja ga becus,” tulis PAA. “Your competence are not even half of us!!!For fuck sake, idiot,” lanjutnya.

BACA JUGA: Dokter PPDS Undip Bunuh Diri, PB IDI Minta Ada Dukungan Kesehatan Mental Untuk Peserta PPDS

Kegeraman masyarakat yang memuncak akhirnya mambuat PAA menjadi sasaran hujatan netizen. Hampir semua akun media sosialnya dirujak oleh netizen dengan komentar-komentar penuh kritikan. Bahkan, kini akun Instagram miliknya @thitaamnd telah mengilang. 

Perundungan memang tidak seharusnya ada. Menurut Menkes RI Budi Sadikin, perundungan merupakan suatu tindakan yang tidak baik. Banyak cara pendidikan yang jauh lebih scientific untuk menciptakan tenaga kerja yang tangguh tanpa harus melakukan perundungan. 

Pelaku perundungan pasti akan mendapatkan sanksi tegas. Sanksi tersebut bisa berupa pencabutan SIP dan STR dokter yang memang berperilaku tidak baik. (*)

*) Peserta magang reguler di Harian Disway, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Sumber: