The Gig Economy, Penyelamat Pengangguran

The Gig Economy, Penyelamat Pengangguran

Ilustrasi ojol-Rafi Adhi Pratama-

Hal itu memicu munculnya guru-guru daring untuk mendampingi kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan teknologi. Kegiatan gig economy di bidang lain juga bermunculan seperti youtuber, Tik-Tok, freelance, dan lain-lain. 

Namun, keberlanjutan the gig econmy perlu ditunjang sektor kegiatan ekonomi  riil. Sektor riil adalah sektor yang sesungguhnya, yaitu sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi di masyarakat dan sangat memengaruhi atau yang keberadaannya dapat dijadikan tolok ukur untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi. 

Kegiatan dalam sektor riil meliputi: 1) pertanian yang terdiri atas kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan; 2) industri yang meliputi pengolahan bahan mentah, produksi barang setengah jadi, dan barang jadi; 3) pertambangan yang meliputi penambangan bahan tambang seperti minyak, batu bara, dan logam mulia; 4) pariwisata yang mencakup kegiatan wisata, akomodasi, pengelolaan destinasi wisata; 5) konstruksi yang meliputi pembangunan infrastruktur, baik sipil maupun militer. 

Pemerintah, masyarakat, dan elemen-elemen lain terus memacu pergerakan sektor riil dengan mengedepankan nasionalisme dalam aktivitasnya. Persoalan-persoalan yang menghambat pergerakan sektor riil, baik dalam peraturan maupun implementasi, perlu dievaluasi untuk memacu perkembangannya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, hilirisasi yang merupakan satu program pemerintah mendatang menjadi penggerak sektor ekonomi riil yang mengedepankan nasionalisme. Mengingat, Indonesia memiliki potensi sumber daya lokal yang besar dan bervariasi untuk kemakmuran bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang 1945. (*)

 


*) Rustinsyah adalah guru besar bidang antropologi sosial budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Airlangga.-Dok Pribadi-

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: