Akhir dari KDRT Intan Nabila, Umumkan Perpisahan dengan Armor Toreador
ILUSTRASI akhir KDRT Armor terhadap Intan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Dikutip dari The Guardian, Minggu, 30 Agustus 2020, berjudul I discovered my wife plans on divorce – and accuses me of abuse, diungkapkan konsultasi pernikahan. Diasuh Mariella Frostrup, jurnalis dan presenter Inggris-Norwegia, terkenal di televisi dan radio Inggris sebagai penasihat keluarga.
Di situ ditampilkan pria (tak disebut nama) minta konsultasi dengan problematik demikian:
Istri saya baru-baru ini meninggalkan iPad-nyi di tempat tidur kami. Ketika saya mengambilnya untuk memindahkannya, saya melihat pesan di layar yang mengatakan bahwa dia sedang mengatur pengacara untuk membantunyi menceraikan saya.
Saya sangat kaget. Dia mengeklaim bahwa dia adalah korban pelecehan mental dan emosional. Ini hal baru bagi saya. Tidak ada seorang pun di rumah saya yang berada dalam kondisi yang baik selama lockdown pandemi Covid. Tapi, saya dan istri memiliki hubungan yang baik dan saling berbicara. Pernikahan kami memang pasang surut, tapi selama ini tidak ada percekcokan. Seks juga teratur.
Aku bisa membayangkan keinginan dia untuk bahagia di tempat lain, tapi aku tidak tahan membayangkan diriku disebut sebagai pelaku kekerasan. Saya takut karena masyarakat otomatis memercayai kesaksian wanita dalam hal ini. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Mariella menjawab: Jelas sekali ada kesenjangan besar antara pemahaman Anda dan pemahaman istri Anda tentang hubungan. Saya tidak bisa menilai siapa yang benar dan salah. Tuduhan yang dia buat sangatlah serius. Namun, mengingat Anda terlihat bingung, menjadi lebih penting bagi Anda berdua untuk melakukan percakapan yang beradab tentang apa yang sedang terjadi. Di sinilah pentingnya mediasi.
Saya menghargai Anda tidak menyukai tuduhan itu, dan tentu saja itu tidak membuat Anda mendapat kesan baik. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah memperhatikan perilaku Anda sendiri dan mencoba memahami sudut pandang istri Anda.
Perhatikan baik-baik perilaku Anda sendiri dan cobalah memahaminya. Jika Anda mengira Anda tidak bersalah dan dia menganggap Anda bersalah, posisi masing-masing terpolarisasi sehingga tidak bisa mendekatkan Anda dari hati ke hati.
Dan, jika istri Anda merasa diintimidasi dan dilecehkan secara emosional, demi kepentingan Anda berdua, percakapan semacam itu harus dilakukan dengan konselor atau saksi profesional.
Publikasi konsultasi itu tidak dijawab Mariella via publik, tetapi konsultasi harus tatap muka. Sebab, ada problem kesenjangan persepsi antara suami dan istri. Kesenjangan tersebut harus diurai dulu sebelum konsultan memberikan sesuatu solusi.
Bisa dibayangkan, di Inggris perpecahan rumah tangga tidak harus melalui KDRT. Tidak harus ada penganiayaan fisik. Tapi, merasa dilecehkan pun sudah menyebabkan keretakan.
Sebaliknya, pria Inggris merasa sangat dirugikan jika bercerai gegara dituduh melakukan pelecehan yang ia tidak merasa melakukannya. Seandainya mereka sudah bercerai, si pria bakal kurang laku kawin lagi. Sebab, penyebab perceraian tercatat di kartu identitas atau semacam nomor induk kependudukan (NIK) di Indonesia. Mustahil terhapus.
Di negara berkembang seperti Indonesia, penyebab perceraian tidak diungkapkan hakim pengadilan agama. Sidang perceraian pun bersifat tertutup. Jadi, bekas pelaku KDRT tidak tercatat dalam dokumen cerai. Kecuali, pelaku KDRT yang sudah terpublikasi di medsos. Itu pun masyarakat bisa lupa dalam beberapa tahun.
Itulah pembeda kualitas hidup masyarakat di negara maju dan negara miskin. Beda dalam hal kepastian hukum, oleh penyelenggara negara. Bekas pelaku KDRT gampang kawin lagi. Seperti halnya bekas narapidana koruptor tetap boleh jadi penyelenggara negara lagi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: