Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Pemerintah Akan Rumuskan Regulasi Penerbangan Berkelanjutan
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia melayani penumpang.-ist-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji untuk memperkuat regulasi agar dunia penerbangan bisa berjalan lebih ramah lingkungan dan keberlanjutan.
Dalam forum Hub Talks: “Future Ready Aviation Professionals, Strategies for Achieving Indonesia Emas 2045”, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 7 September 2024, Budi mengatakan bahwa industri penerbangan berkelanjutan mesti dirumuskan untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
“Kami di Kementerian Perhubungan berencana untuk memperkuat regulasi terkait keberlanjutan penerbangan, guna memastikan bahwa industri ini tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan,” kata Budi.
Apalagi, lanjut Budi, penerbangan adalah salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca. “Oleh karena itu, kita harus mulai beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Implementasi konsep "green aviation" dan pengembangan "smart airport" adalah langkah-langkah konkret yang harus kita dorong ke depan,” lanjutnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kerja Sama Pariwisata, Prabowo Dorong Penerbangan Langsung Rusia-Bali
Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan ini juga menekankan pentingnya strategi kolaborasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor penerbangan, untuk membangun industri penerbangan masa depan yang kompetitif. Kemenhub juga terus mendorong transformasi digital di sektor penerbangan, melalui berbagai program pelatihan dan sertifikasi, yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan kapabilitas para profesional di bidang ini.
“Dengan jumlah penduduk usia produktif yang tinggi, kita memiliki bonus demografi yang dapat menjadi kekuatan utama dalam membangun industri penerbangan yang tangguh dan kompetitif. Kunci untuk mencapai keberhasilan ini adalah dengan meningkatkan kualitas SDM kita melalui upskilling dan literasi digital,” ungkap Menhub.
Ke depannya, Kemenhub juga akan fokus pada peningkatan infrastruktur digital di bandara, peningkatan layanan penerbangan, penguatan kerja sama internasional, serta memperkuat regulasi dan kebijakan yang mendukung terciptanya ekosistem penerbangan yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan.
“Ini semua adalah bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud,” tutur Menhub.
Respon ICAO
Pada kesempatan yang sama, Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) Salvatore Sciacchitano melalui video menyampaikan, rencana Indonesia untuk menjadikan Nusantara sebagai ibu kota baru serta pembangungan infrastruktur dengan desain yang berkelanjutan adalah tanda komitmen Indonesia terhadap kemajuan.
“Fokusnya pada transportasi yang cerdas dan berkelanjutan sedang mengubah Indonesia. Ini menjadi contoh bagi negara lain. ICAO bangga dapat bekerja sama dengan Indonesia,” katanya.
Sciacchitano menyatakaan ICAO dan negara-negara di dunia, terus berupaya memperbaiki segala hal dalam industri penerbanga. Misalnya dengan membuat pesawat terbang lebih selamat, aman, dan lebih ramah lingkungan (berkelanjutan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: