Red Bull F1 Siapkan Strategi Setelah Jonathan Wheatley Pindah ke Audi

Red Bull F1 Siapkan Strategi Setelah Jonathan Wheatley Pindah ke Audi

Max Verstappen angkat trofi podium dua di GP Belanda (25/8) lalu--Twitter Max Verstappen @max33verstappen

HARIAN DISWAY - Kepindahan direktur olahraga tim Red Bull F1, Jonathan Wheatley, ke Audi di akhir musim ini digambarkan sebagai kehilangan besar. Hal itu diungkapkan oleh konsultan balap tim Red Bull F1, Helmut Marko, Senin, 9 September 2024.

Tim Red Bull F1 tampaknya tidak sepenuhnya panik, karena sumber daya yang dimiliki tim sangat besar.

"Ia telah melalui perjalanan panjang dalam kariernya sebagai mekanik, dan ini adalah karier yang sangat membanggakan baginya. Ia ingin melihat dirinya berada di posisi yang lebih baik, dan sayangnya, dia juga ditawari tawaran dari Audi," kata Marko.

"Ia telah mengambil banyak peran penting dalam ruang pit-stop kami, termasuk melatih para mekanik, membangun hubungan dengan FIA, dan banyak hal lainnya," lanjut pria berusia 81 tahun itu.

“Kami akan membagi posisi Jonathan di antara beberapa orang, dan kami yakin kami dapat menangani situasi ini,” kata mantan pembalap legendaris Austria tersebut.

BACA JUGA:Lenovo Jadi Mitra Global F1, Kolaborasi Teknologi hingga MotoGP?

BACA JUGA:Scuderia Ferrari Tunjuk Loic Serra sebagai Direktur Teknis Chassis Baru

Jonathan Wheatley nantinya akan menempati jabatan sebagai kepala tim di Audi. Ini adalah bagian dari proyek jangka panjang Audi sebelum mereka benar-benar terjun ke balap Formula 1 pada 2026 nanti.

Seperti kebanyakan orang yang kini menduduki posisi top dalam tim F1, mereka sering kali memulai karier dari lini paddock.

Beberapa orang di Red Bull yang dulunya mekanik kini telah naik jabatan menjadi petinggi, seperti halnya Wheatley yang dulunya adalah kepala mekanik di tim Benetton F1.

Selain Wheatley, Audi juga akan mendatangkan Mattia Binotto, mantan insinyur Ferrari yang mengundurkan diri pada akhir 2022. Sejak 2023, Binotto terlibat dalam proyek mobil listrik dengan TEXA.

Binotto telah bekerja di tim F1 Ferrari sejak 1995. Ia memulai karirnya di divisi mesin sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Chief Technical Officer, dan kemudian Team Principal “Kuda Jingkrak”.

BACA JUGA:Santander Bank Resmi Bermitra dengan Formula 1 Mulai 2025

BACA JUGA:Max Verstappen Memimpin, Tapi Red Bull F1 Terancam Tergelincir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: