Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur di Desa Penanggungan, Siapkan Masa Depan dengan Desain Berkelanjutan

Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur di Desa Penanggungan, Siapkan Masa Depan dengan Desain Berkelanjutan

Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur di Desa Penanggungan, Siapkan Masa Depan dengan Desain Berkelanjutan. Tim Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur dengan rancangan masterplan desain berkelanjutan untuk Desa Penanggungan, Trawas, Mojokerto-Azkia Avenzoar-

Prinsip-prinsip itu, termasuk keterbukaan terhadap alam, desain pasif, ruang hijau yang dapat dijelajahi, revitalisasi bangunan, penggunaan bahan lokal, dan keahlian, diadaptasi untuk sesuai dengan konteks lokal Penanggungan.

Hasil kolaborasi itu adalah masterplan yang tidak hanya mengatasi kebutuhan mendesak desa. Tetapi juga memposisikannya untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 


Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur di Desa Penanggungan, Siapkan Masa Depan dengan Desain Berkelanjutan. Rancangan desain gerbang, jembatan, dan gazebo yang akan dibangun tim Pengabdian Masyarakat UPN Jawa Timur di Desa Penanggungan, Trawas, Moj-Azkia Avenzoar-

BACA JUGA:Mahasiswa UPN Veteran Branding Kampung Tapak Kali Bendo Jadi Kampung Wisata Edukasi

Objek-objek infrastruktur seperti gerbang, jembatan, dan gazebo, berfungsi sebagai sarana fungsional dan juga representasi simbolik identitas desa.

Gerbang, dirancang dengan atap berbentuk daun. Melambangkan hubungan desa dengan alam dan komitmennya untuk menjaga lingkungan alam. 

Jembatan, terbuat dari bambu lokal. Bahan tersebut dapat menghasilkan struktur yang tahan lama dan berkelanjutan. Gazebo, diposisikan untuk menawarkan pemandangan panorama lanskap sekitarnya. Menghubungkan pengunjung dengan keindahan alam desa.

BACA JUGA:UMM Akui Keganasan UPN Veteran Jatim di Cabor Mobile Legends

Elemen-elemen desain itu tidak hanya estetis. Tapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat branding desa. Dengan menciptakan struktur yang ikonik dan berkelanjutan, desa dapat membedakan diri dalam pasar pariwisata yang kompetitif. Menarik lebih banyak pengunjung dan menghasilkan pendapatan tambahan.

Salah satu kelompok masyarakat yang paling aktif terlibat dalam diskusi adalah komunitas Brenjonk. Mereka dikenal dengan praktik pertanian organiknya. Komunitas itu telah lama menjadi pionir agrowisata di Desa Penanggungan. 

Pengalaman dan pengetahuan mereka dalam mengelola pariwisata berbasis alam sangat diperlukan tim desain. "Melalui dialog yang intensif, kami berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip agrowisata yang berkelanjutan ke dalam masterplan.

BACA JUGA:Malapetaka Bagi Tim ML Unesa, UPN Veteran Jatim Kerahkan Pro Player

Seperti pengembangan jalur tracking menuju area pertanian organik, penyediaan fasilitas edukasi pertanian, dan penciptaan produk turunan dari hasil pertanian lokal," ungkap Azkia.

Gerbang, dirancang dengan atap berbentuk daun, tidak hanya melambangkan hubungan desa dengan alam. Tetapi juga merefleksikan semangat komunitas Brenjonk dalam mempromosikan pertanian organik. 

Desain gerbang itu diharapkan dapat menjadi simbol identitas desa sebagai destinasi agrowisata yang menarik. Salah satu hasil penting dari proyek itu adalah dukungan yang diberikan kepada kepemimpinan desa dalam mengamankan pendanaan untuk pembangunan yang diusulkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: