Bank Indonesia Sapa Akademisi di Labuan Bajo, 25–27 September 2024 (1): Literasi Keuangan di Balik Sistem Pembayaran Indonesia
BANK Indonesia mengadakan acara Sapa Akademisi di Labuan Bajo, 25–27 September 2024. Kegiatan itu mengundang para akademisi dan peneliti di Indonesia.-Humas Unair-
Sementara itu, menguatnya partisipasi ekonomi milenial dan gen Z juga berimplikasi pada prospek meningkatnya tingkat adopsi kripto. Itu adalah realitas yang tidak bisa dinafikan.
Berbeda dengan masyarakat modern, masyarakat postmodern di era digital umumnya telah dan makin terbiasa beradaptasi dalam ekosistem cashless society. Peningkatan efisiensi, kemudahan, dan inklusivitas yang didorong oleh integrasi ekonomi dan keuangan digital diharapkan akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan. Benarkah demikian?
Ke depan, tantangan utama yang dihadapi BI dan masyarakat Indonesia adalah bagaimana memastikan agar perkembangan sistem pembayaran digital tidak berisiko menjerumuskan masyarakat menjadi makin konsumtif. Ketika sistem pembayaran menjadi lebih aman dan mudah, yang dibutuhkan sesungguhnya adalah literasi keuangan yang kuat.
Tanpa didukung literasi keuangan yang memadai, bukan tidak mungkin akan melahirkan efek samping yang kontraproduktif. Yakni, munculnya masyarakat pemboros. Semoga hal itu tidak terjadi. (*)
*) Rahma Sugihartati adalah guru besar sains informasi FISIP, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: