Entry of the Gladiators, Sejarah Lagu Gladiator yang Kini Jadi Lagu Sirkus
Siapa sangka lagu untuk sirkus sebenarnya adalah lagu untuk militer?--Brittanica
HARIAN DISWAY - Entry of the Gladiators karya Julius Fučík mungkin tak asing di telinga kita. Apalagi jika pernah menonton sirkus. Lagu itu sering terdengar saat badut muncul di tengah panggung dengan nuansa meriah yang membuat orang tersenyum.
Tapi siapa sangka, lagu yang identik dengan sirkus itu awalnya bukan untuk hiburan. Diciptakan pada 1897, Fucik menamai komposisinya: Grande Marche Chromatique. Mencerminkan teknik musik yang ia gunakan, yakni skala kromatik yang rumit.
Ketertarikan Fucik pada Kekaisaran Romawi membuatnya mengganti judul komposisi menjadi Entry of the Gladiators. Dalam benaknya, komposisi musik itu membangkitkan citra gladiator yang memasuki arena dengan gagah.
Namun, nasib karya itu berubah saat tahun 1901, Louis-Philippe Laurendeau, seorang komponis asal Kanada, mengaransemen ulang komposisi tersebut untuk orkestra kecilnya. Kemudian menamainya: Thunder and Blazes.
Dari situlah lagu tersebut mendunia sebagai lagu sirkus. Digunakan untuk memeriahkan suasana saat badut dan atraksi dimulai . Lagu itu berjenis screamer march. Yaitu musik dengan tempo cepat yang dirancang untuk membangkitkan semangat penonton.
BACA JUGA: Sejarah Pertunjukan Sirkus, Konsep Hiburan yang Eksis sejak Era Roma Kuno
BACA JUGA: Pecah! Konser Sawung Jabo dan Sirkus Barock dipenuhi Ratusan Penonton
Entry of the Gladiators, Sejarah Lagu Gladiator yang Kini Jadi Lagu Sirkus. Julius Fucik sosok komponis patriotik yang lagunya dibuat menjadi lagu untuk sirkus--nrn.cz
Dengan tempo yang cepat, biasanya sekitar tiga menit, lagu itu membawa suasana riang dan penuh kegembiraan di tengah pertunjukan. Entry of the Gladiators dibuka dengan fanfare dari terompet, dilanjutkan dengan melodi yang turun-naik.
Diiringi skala kromatik dari alat tiup. Membuat nuansa ceria dan penuh warna. Walaupun Entry of the Gladiators kini dikenal sebagai lagu badut, lagu itu sebenarnya adalah komposisi serius yang ditulis untuk orkestra militer.
Karier Fucik sebagai komposer dan konduktor militer di Eropa menjadikannya terkenal pada masanya. Terutama di kalangan para pegiat musik patriotik. Kini, lagu itu sudah menjadi bagian dari budaya pop.
BACA JUGA: Parkinson Sawung Jabo, Dag-dig-dug Sirkus Barock jelang Konser Kado Nggo Jabo
Tak hanya di sirkus, lagu itu muncul di film, acara televisi, hingga bahkan menjadi referensi dalam lagu-lagu modern. Namun, di balik semua keceriaan itu, ada warisan seorang komposer besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: