Sejarah Pertunjukan Sirkus, Konsep Hiburan yang Eksis sejak Era Roma Kuno

Sejarah Pertunjukan Sirkus, Konsep Hiburan yang Eksis sejak Era Roma Kuno

Salah satu pementasan Cirque du Soleil. Kelompok sirkus yang eksis sejak lama dan berfokus pada pementasan akrobat artistik yang dilakukan oleh manusia.-@rayarzaga-Instagram

HARIAN DISWAY - Sirkus merupakan salah satu hiburan yang sampai saat ini eksis. Berbagai peradaban di dunia memiliki konsep hiburan berupa sirkus.

Menyimak sejarahnya, sirkus merupakan salah satu bentuk hiburan yang telah ada sejak zaman kuno. Kemudian berkembang menjadi fenomena global. Sejarah sirkus bermula dari pertunjukan publik di Roma kuno.

Di Roma lampau, terdapat berbagai pertunjukan seperti balapan kereta kuda, pertempuran gladiator, dan demonstrasi binatang terlatih yang dipentaskan di sebuah gedung bernama Circus Maximus.

Gedung itu sangat megah dan luas. Bahkan bisa menampung hingga 250 ribu penonton. Menjadikannya salah satu tempat hiburan terbesar pada masanya.

Namun, konsep sirkus modern baru muncul pada abad ke-18 di Inggris. Philip Astley, seorang perwira kavaleri, dikenal sebagai Bapak Sirkus Modern setelah ia mendirikan amphiteater untuk menampilkan atraksi menunggang kuda pada tahun 1768.

BACA JUGA:Pecah! Konser Sawung Jabo dan Sirkus Barock dipenuhi Ratusan Penonton

BACA JUGA:Parkinson Sawung Jabo, Dag-dig-dug Sirkus Barock jelang Konser Kado Nggo Jabo


Dahulu sirkus sering menggunakan hewan sebagai tontonan. Kini berubah menjadi hiburan akrobat dengan nuansa atraksi dan seni.--Aftenposten

Pertunjukan tersebut dikenal dengan nama "circus". Sebab, arena yang digunakan untuk pertunjukan berbentuk circus atau lingkaran. Sirkus tersebut kemudian berkembang dengan penambahan atraksi seperti badut dan pertunjukan trapeze.

Di Amerika Serikat, John Bill Ricketts mendirikan sirkus modern pertama di Philadelphia pada tahun 1793. Selama abad ke-19, sirkus menjadi semakin populer. Terutama dengan munculnya sirkus keliling. Salah satu sirkus paling terkenal adalah Barnum & Bailey, yang dijuluki "The Greatest Show on Earth."

Sirkus itu memperkenalkan parade besar-besaran yang menampilkan berbagai atraksi. Termasuk pertunjukan hewan dan pertunjukan manusia unik yang kontroversial pada zamannya​.

Sirkus di Eropa dan Amerika Serikat mencapai puncak kejayaannya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Namun, dengan perkembangan media hiburan lain seperti bioskop dan televisi, sirkus tradisional mengalami penurunan popularitas.

BACA JUGA:Gelar Pameran Lukisan Art for Nature, ACI dan Wisma Jerman Kolaborasikan Seni dan Lingkungan untuk Masa Depan Hijau

BACA JUGA:Bincang Santai di Gereja Katolik Redemptor Mundi, Membahas Perbedaan dan Keberagaman dalam Bingkai Seni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: