Pameran Lukisan ArtKroobatik, Sajikan Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik

Pameran Lukisan ArtKroobatik, Sajikan Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik

Pameran Lukisan ArtKroobatik, Sajikan Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik. Paulina Soesri Handayani (kiri) dan pengurus Dewan Kesenian Sidoarjo Aji Kelono sedang berdiskusi tentang karya seni lukis batik Paulina berjudul Membelah Matahari.-Martinus Ikrar Raditya-HARIAN DISWAY

"Bisa jadi begitu. Seperti sosok pria yang tampilannya preman, tapi sebenarnya berhati keibuan," gurau Miki. Seperti aurora borealis. Gejala alam yang muncul dari interaksi yang berlangsung di medan magnet bumi. Menghasilkan pancaran warna di langit. Seperti bergerak dengan dinamis. Namun, sebenarnya tenang.

Perupa lainnya, Paulina Soesri Handajani, memajang dua karya. Salah satunya Membelah Matahari. Terdapat visual garuda sedang mengembangkan sayap. Ia terbang dengan latar matahari yang sedang bersinar. Di bagian atas dan bawah terdapat warna-warna soft yang berkesan mistik.


Pameran Lukisan ArtKroobatik, Sajikan Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik. Paulina Soesri Handajani (kiri) dan Lian M Margaretha, rekannya, sedang berdiskusi tentang karya lukis batik dalam pameran Artkroobatik, 18 Oktober 2024.-Martinus Ikrar Raditya-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Pameran Bertajuk Merayakan Perjalanan: The Unseen, Menyibak Hal-Hal yang Tak Terlihat

Karya itu menggambarkan tentang garuda sebagai simbol negara. Membentangkan sayap artinya ia mampu mengendalikan semuanya. Termasuk arah angin, maupun sorot matahari yang menyengat.

Sedangkan warna-warna mistik di bawahnya semacam penanda. Bahwa Garuda merupakan mahluk mitologis yang hidup di alam metafisik. Namun, nilai-nilai berikut kekuatannya adalah semangat yang mampu mempersatukan semuanya. 

"Sayapnya yang melebar menyimbolkan bahwa garuda adalah lambang pengayom," ungkap Paulina, yang juga guru SMAK St Louis 2 Surabaya itu. Salah seorang rekannya sesama perupa, Lian M Margaretha, hadir dari Kediri untuk menyaksikan pameran tersebut.

BACA JUGA:Seperti Sperma Terbaik: Peresmian Aucky Hinting Art House dan Pameran Tunggal Aucky Hinting

"Secara keseluruhan pameran ini menarik. Terutama milik Mbak Paulina ini. Saya suka karyanya berjudul Metamorfosis. Bahwa semua orang pasti akan berubah. Bermetamorfosa. Entah menjadi baik atau buruk, itu tergantung bagaimana tiap individu memilih," ungkapnya.

Perupa asal Malang, Meri Avenina, memajang dua karyanya berjajar. Satu berjudul Candu. Memuat berbagai simbol dari berbagai belahan dunia. Seperti simbol-simbol kuno khas Mesir, Yunani, dan lain-lain.

"Saya berkuliah di ISI Denpasar. Dari situ saya mendapat banyak kawan dari berbagai belahan dunia. Dari budaya yang berbeda-beda. Saya mengumpulkan semua jadi satu dalam karya ini," ungkap Meri.


Pameran Lukisan ArtKroobatik, Sajikan Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik. Perupa Maria Nofita dengan karyanya berjudul Tak Goyah, dalam pameran ArtKroobatik yang digelar di Gedung Dekesda Sidoarjo, 18 Oktober 2024.-Martinus Ikrar Raditya-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:RS Bonus RS: Peresmian Aucky Hinting Art House dan Pameran Tunggal Aucky Hinting (2)

Diberi judul Candu, karena budaya dan khasanah simbol yang ada di dalamnya selalu menjadi candu untuk dipelajari. Semakin mempelajarinya, ketertarikan pun semakin besar.

Karya lainnya berjudul Judulnya Belakangan. Sama. Memuat berbagai simbol. Hanya penempatan tata letaknya saja yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: