Seperti Sperma Terbaik: Peresmian Aucky Hinting Art House dan Pameran Tunggal Aucky Hinting

Seperti Sperma Terbaik: Peresmian Aucky Hinting Art House dan Pameran Tunggal Aucky Hinting

penyerahan tumpeng oleh Dokter Aucky Hinting Phd, Spesialis Andrologi kepada Prof. Muh. Dikman Angsar dalam acara Peresmian Aucky Hinting Art House dan Pembukaan pameran tunggal karya seni di RSIA Fernina-Dinar Mahkota Parameswari-

Dr. Aucky Hinting Ph.D, SpAnd (K) membuka ruang seni pribadinya. Aucky Hinting Art House. Ia sekaligus menggelar pameran tunggal karya seni bertajuk Number One Is the Best. Ia menggabungkan tiga unsur saat membuat karyanya. Apa artinya?

Dr. Aucky Hinting Ph.D, SpAnd (K) membuka ruang seni pribadinya. Aucky Hinting Art House. Ia sekaligus menggelar pameran tunggal karya seni bertajuk Number One Is the Best. Ia menggabungkan tiga unsur saat membuat karyanya. Apa artinya?

Semua sesuai tema. Formula One (F1). Sejak tamu memasuki Aucky Hinting Art House (AHAH), para staf menyambut para tamu dengan ramah. Dengan warna topi dan baju polo warna merah dan bawahan hitam memberi senyum pada setiap yang datang. 

Konsep para staf memang dibuat seperti crew F1. Jadi ada emblem di baju dan topi mereka. Di dada kanan terdapat emblem Fertilindo Vitro Sains (FVS) dan di kiri terdapat logo Ferina dan tulisan Motility. Pada lengan kanan serta kiri juga ada bendera Indonesia logo Morphology. 

Sedang di topinya bertuliskan Number One. Desain baju tersebut menggabungkan unsur F1 dengan bidang yang digilai dan ditekuni Aucky. Yaitu F1, andrologi, dan melukis gaya naif.

BACA JUGA:Gelar Pameran Lukisan Art for Nature, ACI dan Wisma Jerman Kolaborasikan Seni dan Lingkungan untuk Masa Depan Hijau

BACA JUGA:Romo Antonius Wahyudianto Lukis Paus Fransiskus, Terinspirasi Karya Seni Gereja Kuno


Dokter Aucky Ginting memberikan sambutan pada pembukaan Aucky Hinting Art House-Dinar Mahkota Parameswari-

Proses selama di F1 memiliki kesamaan dengan proses pembuahan sperma. Number One Is the Best. Yaitu pembuahan luar tubuh atau lebih sering dikenal dengan bayi tabung. 

Dalam pembukaan rumah seni milik dokter yang bergelut di bidang andrologi sejak 1979 itu, ia mengatakan bahwa inspirasi seninya sudah muncul sejak 1998. "Sejak saya tinggal di Belgia, saya sering mengunjungi beberapa museum. Saat melihat karya lukisan dari tokoh terkenal dan saya mulai tergugah," katanya, dalam sambutan pada pembukaan. 

Dimulai dari rasa tertarik akhirnya ia memutuskan untuk melukis sejak ia menonton F1 kali pertama di 2002. Soal kesenangannya itu, Aucky sendiri merasa bahwa dirinya unik. Ia berprofesi sebagai dokter kandungan memiliki hobi menonton F1 dan MotoGP, juga aktif dalam berkesenian di seni lukis, dan menyanyi. 

BACA JUGA:12 Perupa Komperta Sidoarjo Ramaikan Pameran Lukisan Rindu Berbisik

Selama 17 tahun berkecimpung dalam dunia seni lukis Aucky sudah menggelar tiga kali pameran tunggal. "Yang pertama kali di Surabaya pada 2011, kemudian Yogyakarta pada saat pertukaran budaya, dan di Jakarta," lanjutnya. 

Sebenarnya pada 2020, Bentara Budaya Yogyakarta, memintanya untuk membuka pameran. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 ia mengurungkan niat. "Mulai dari membangun mobil F1 di pitstop itu mirip dengan sperma, yang nantinya yang paling the best akan menjadi nomor satu. Sama seperti sperma saat membuahi sel telur," katanya. 

Sehingga dari analogi tersebut, Aucky menganggap bahwa kita yang terlahir adalah yang paling baik. Semua yang sudah terlahir adalah pemenang dari sperma dan sel telur orang tua kita. Kita adalah yang paling terbaik, kemudian Aucky mengutip sebuah lirik lagu yaitu We are Born Superstar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: