Korsel dan Inggris Kecam Korut yang Kerja Sama dengan Rusia
Vladimir Putin Tiba di Korut Disambut Kim Jong Un dengan Kerpet Merah, Amerika Serikat Meradang-Screenshoot/YouTube-
HARIAN DISWAY - Korea Selatan (Korsel) dan Inggris mengecam kerja sama transfer senjata dan pengerahan pasukan Korea Utara untuk mendukung perang Rusia di Ukraina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Korsel Cho Tae-yul dan Menlu Inggris David Lammy membuat pernyataan bersama.
Menurut mereka, kerja sama antara Rusia dan DPRK (Korea Utara) tidak hanya melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi juga memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina.
"Bahkan, mengancam keamanan global, termasuk di Korsel dan Inggris," ujar keduanya.
Korsel dan Inggris juga menegaskan kembali komitmen negaranya untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh Ukraina.
BACA JUGA:Korea Utara Akan Menutup Perbatasan dengan Korea Selatan Secara Permanen
Dalam pernyataannya, Tae-yul dan Lammy berkomitmen akan memantau dengan saksama apa yang diberikan Rusia kepada Korut sebagai imbalan atas pengiriman senjata dan personel militernya.
Hal ini termasuk kemungkinan penyediaan material dan teknologi Moskow kepada Pyongyang.
"Kami juga sangat khawatir tentang kemungkinan adanya transfer teknologi terkait rudal nuklir atau balistik ke DPRK," jelas mereka.
Tentu hal tersebut dinilai akan membahayakan upaya nonproliferasi internasional dan mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di seluruh dunia.
BACA JUGA:Taktik Brutal Rusia: Eksekusi Tawanan Perang Ukraina Diungkap Lewat Rekaman Drone
Sebelumnya, Dewan Keamanan Nasional (NSC) Kepresidenan Korea Selatan juga telah mengadakan pertemuan untuk menilai situasi. Persis setelah Badan Intelijen Nasional melaporkan Korut telah mengirimkan sekitar 12.000 tentaranya untuk membantu Rusia.
Menurut NSC, hal itu menimbulkan ancaman keamanan yang signifikan bagi Korea Selatan dan komunitas internasional.
Tak hanya itu, kerja sama tersebut juga merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: