Begini Alasan Menteri BUMN tentang Pergantian Direktur Utama dan Komisaris Pertamina

Begini Alasan Menteri BUMN tentang Pergantian Direktur Utama dan Komisaris Pertamina

Erick Thohir beri keterangan alasan mengubah direktur utama dan komisaris PT Pertamina, Senin, 4 November 2024--

HARIAN DISWAY - Perombakan susunan direktur utama dan komisaris PT Petamina telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin, 4 November 2024.Mengingat dirut sebelumnya yang sudah cukup lama berkarya.

Hal itu ditegaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bahwa pergantian dilakukan untuk pembaharuan. "Beliau (mantan direktur utama) sudah menjabat sampai 6 tahun. Jarang dirut pertamina selama itu," ungkapnya.

Erick menyampaikannya di Kementerian BUMN seusai Rapat Kerja dengan Komisari VI DPR RI, Jakarta. Perubahan ini sesuai dengan keputusan yang ditetapkan dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-29/MBU/11/2024.

BACA JUGA: RUPS Kementerian BUMN Tetapkan Pergantian Direksi dan Komisaris Pertamina, Berikut Daftarnya 

Tentang pemberhentian dan pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Simon Aloysius ditunjuk menjadi direktur utama menggantikan Nicke Widyanti.

Nicke sudah menjabat sejak 2018. "Bu Nicke saya rasa sudah bekerja maksimal dan beliau sudah menjabat sampai 6 tahun," terangnya. Bersamaan dengan Simon, komisaris Pertamina diisi Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai komisaris utama.

Tugasnya dibantu Dony Oskaria sebagai wakil komisaris utama baru. Sementara Raden Adjeng Sondaryani sebagai komisaris independen pada jajaran tersebut. Erick sudah menyiapkan dua poin penting guna mendorong kinerja perseroan ke depan.

BACA JUGA: Pertamina Perluas Desa Energi Berdikari, Dorong Kemandirian Energi dan Pengurangan Emisi Karbon

"Ada beberapa poin yang saya titipkan dan saya yakin beliau bisa bekerja lebih maksimal, apalagi terobosan-terobosan yang sudah didiskusikan," terang Erick. Hal ini ditanggapi Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.

Ia menanggapi pergantian direktur utama dan komisaris BUMN termasuk Pertamina yang telah menjadi kewenangan pemerintah selaku pemegang saham yang diizinkan oleh Menteri BUMN.

"Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada," kata Fadjar dalam keterangan resmi perusahaan.

BACA JUGA: Wisatawan Mancanegara Mulai Berdatangan ke Lombok Untuk Hadiri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024

Perubahan ini akan memberikan energi baru untuk keberlanjutan pertamina. Dengan menjadikan kepemimipnan arah sebelumnya sebagai landasan mencapai kemajuan perusahaan dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional. 

Kementerian BUMN berharap, penunjukan orang baru pengisi tubuh susunan PT Pertamina tersebut dapat memberikan lebih banyak terobosan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: