Aktif Lagi di Instagram sejak 2025, Meghan Markle Matikan Kolom Komentar

"Dan mereka berkata, 'Jika Anda melihat cuitan seperti ini, segera laporkan ke kepala keamanan.' Dan isinya hanya: 'Meghan harus mati. Seseorang harus membunuhnya. Mungkin saya yang harus melakukannya'," ujarnya.

BACA JUGA: Meghan Markle Kembali Kandaskan Tabloid Inggris

“Dan saya hanya berpikir, ‘Oke.’ Itulah yang sebenarnya terjadi di dunia karena orang-orang menciptakan kebencian,” lanjutnya. “Saya seorang ibu. Itulah kehidupan nyata saya," lanjutnya lagi.

“Malam itu, bangun dan bangun di tengah malam, melihat ke lorong, seperti, ‘Apakah kita aman? Apakah pintunya terkunci? Apakah keamanan aktif?’ Apakah semuanya — itu nyata. ‘Apakah bayi-bayi saya aman?’ Dan Anda menciptakannya untuk apa?"

"Karena Anda bosan atau karena itu membuat koran Anda laku atau membuat Anda merasa lebih baik tentang hidup Anda sendiri? Itu nyata apa yang Anda lakukan. Dan itulah bagian yang menurut saya tidak sepenuhnya dipahami orang,” ujarnya.

BACA JUGA: Meghan Markle: Pangeran Archie Sangat Mirip Bapaknya

Pada 2021, layanan analitik Twitter Bot Sentinel menemukan bahwa Harry dan Meghan menjadi sasaran kampanye pelecehan yang "terkoordinasi secara terang-terangan" di platform tersebut.

Ada semacam "jaringan kebencian" yang terdiri dari 83 akun bertanggung jawab atas 70 persem pelecehan yang ditujukan kepada mereka. Kampanye itu mencakup "bahasa berkode rasis" dan memiliki potensi jangkauan sebanyak 17 juta pengguna.

Berbicara di pertemuan puncak virtual Fortune's Most Powerful Women tahun sebelumnya, Meghan mengungkap tentang apa yang diperlukan untuk menciptakan teknologi yang manusiawi.

BACA JUGA: Tidak Dikabari, Pangeran Harry dan Meghan Markle Doakan Kate Middleton Cepat Sembuh

"Kita seperti hidup di masa depan saat berbicara tentang bot dan troll dan semua hal ini. Kedengarannya sangat fantastis, tetapi itulah keadaan saat ini dan itulah yang membentuk cara kita berinteraksi satu sama lain secara daring dan luring," katanya.

"Itulah bagian yang penting. Itu bukan sekadar pengalaman yang terisolasi. Itu melampaui cara Anda berinteraksi dengan siapa pun di sekitar Anda, dan tentu saja hubungan Anda sendiri dengan diri sendiri," ungkapnya.

Meghan juga menambahkan tentang misinformasi tentang dirinya secara khusus, "Jika Anda melihat kembali apa pun yang telah saya katakan, yang akhirnya menjadi provokatif adalah interpretasi orang-orang terhadapnya," katanya.

"Namun jika Anda mendengarkan apa yang sebenarnya saya katakan, itu tidak kontroversial," sambungnya. (*)

Sumber: