ARTSUBS dan Pable Indonesia Gelar Workshop Kerajinan Tas Makrame dari Tali Daur Ulang
Pameran seni kontemporer ARTSUBS menggandeng Pable Indonesia untuk adakan workshop membuat tas makrame dari bahan daur ulang-Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - ARTSUBS berkolaborasi dengan Pable Indonesia menggelar workshop pembuatan tas makrame di Pos Bloc Surabaya, pada 13 November 2024.
Memanfaatkan tali daur ulang limbah tekstil, peserta asyik menyimpulkan rangkaian tali. Satu per satu tali itu dirangkai sesuai pola yang ditunjukkan.
Workshop tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara ARTSUBS yang berlangsung sejak 25 Oktober hingga 24 November 2024.
Para peserta tampak tekun membuat simpul tali. Ada juga yang kesal karena kesulitan membuat simpulnya. Meski begitu, semua peserta tampak gembira dan menikmati workshop tersebut. Tali yang diberikan berdiameter setengah sentimeter berwarna abu-abu gelap, biru dan putih.
Farhan Alhuda, salah seorang peserta sekaligus panitia ARTSUBS, tampak sedikit kesulitan. "Susah juga, ya," ujarnya, kemudian tersenyum. Rupanya ada kekeliruan dalam tahapan membuat ikatan pada tali tersebut. Kawan-kawannya yang lain pun membantunya.
Farhan akhirnya berhasil menyelesaikan semua tahapan tersebut. Ia baru pertama membuat makrame. "Emang sulit. Tapi ketika sudah berhasil, rasanya mau sombong," guraunya, kemudian tertawa.
BACA JUGA:ARTSUBS Gelar Workshop Seni Keramik, Ajak Peserta Nikmati Proses Berkesenian Tanah Liat
Teknik makrame simpul double knot diajarkan oleh Pable Indonesia pada peserta workshop ARTSUBS-Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
I Wayan Ary Suci, Mahasiswi Ubaya. Dengan lancar menyelesaikan tahapan-tahapan membuat tas makrame itu. Apalagi dia merupakan mahasiswi jurusan Fashion di kampusnya.
"Awalnya susah karena simpulnya beda. Tapi setelah dipelajari ternyata mudah, kok," ujarnya. Dia hadir dalam workshop ARTSUBS bersama kawan-kawannya.
Wayan menjelaskan bahwa dia pernah membuat produk dengan teknik makrame. Tetapi cara menyimpulnya berbeda dengan tahapan pada workshop tersebut.
Kalau diperhatikan, makrame yang diajarkan pada peserta menggunakan teknik simpul double knot. Jadi tidak ada ruang berongga. Sehingga tas dari makrame bisa memuat barang tanpa khawatir jatuh.
Meskipun terbuat dari tali daur ulang, tas buatan tangan itu cukup kuat dan tampak elegan. Bauran warna benang yang kontras dengan beberapa titik berwarna lebih gelap, memberikan gradasi warna yang cantik. Pable Indonesia memang ingin mengupayakan daur ulang limbah di industri tekstil. Zero waste.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: