BPBD Surabaya Aktifkan Pos Pantau di Perbatasan Kota, Nelayan dan Petani Tambak Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
Kepala Pelaksana BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro (tengah) meminta masyarakat waspada cuaca ekstrem.-Humas Pemkot Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota SURABAYA menambah empat pos pantau baru di area perbatasan kota guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Kota Pahlawan.
Anda Sudah Tahu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, Sidoarjo, mengeluarkan peringatan kewaspadaan cuaca ekstrem untuk masyarakat Jawa Timur, termasuk Surabaya.
Cuaca ekstrem ini dapat dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Antara lain, seperti banjir, angin puting beliung, hingga longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, empat pos pantau baru di perbatasan Kota Surabaya adalah Pos Pantau Karangpilang, Pos Pantau Lakarsantri, Pos Pantau Romokalisari, dan Pos Pantau Gunung Anyar.
"Penambahan ada sebanyak 4 pos pantau, terutama yang di perbatasan Kota Surabaya. Sedangkan 18 pos pantau lainnya, terus aktif selama 24 jam," kata Hebi, Rabu, 20 November 2024.
BACA JUGA:Konflik Cinta di Jalan Ngaglik, Surabaya
BACA JUGA:Misteri Tragedi Jalan Ngaglik, Surabaya
Hebi mengimbau masyarakat di wilayah pesisir yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai agar selalu waspada.
Utamanya para nelayan agar memperhatikan cuaca dan berhati-hati terhadap gelombang tinggi sebelum melaut.
Para nelayan diharapkan tidak memaksakan melaut apabila terjadi gelombang tinggi dan cuaca buruk.
Kemudian, para petani tambak di wilayah pesisir diminta agar memperkuat tanggulnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk segera melapor pada kesempatan pertama apabila terjadi kejadian kedaruratan/bencana kepada Command Center 112.
BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem, DLH Surabaya Gencar Perantingan di Jalan Protokol
BACA JUGA:Warga Surabaya, Makan Gratis Usai Nyoblos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: