Bombshell Kusnadi di Pilkada Jatim 2024
ILUSTRASI Bombshell Kusnadi di Pilkada Jatim 2024. Pilgub Jatim 2024 bak dua kuda pacu antara Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini.. 2024-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BEBERAPA HARI ke depan masyarakat Jawa Timur menghadapi the moment of truth, ’saat-saat menentukan’, untuk memastikan siapa yang akan memimpin Jawa Timur lima tahun ke depan.
Tiga kandidat gubernur dan wakil gubernur bekerja ekstra keras untuk mencapai kemenangan.
Sampai dengan pekan terakhir, berbagai survei menunjukkan bahwa kontestasi pilgub Jatim adalah balapan dua kuda pacu, ’two horse race’, antara Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak vs Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Di sisi lain, pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukman Hakim harus puas menjadi pasangan penggembira dalam kontestasi kali ini.
BACA JUGA:Diwarnai Aksi Saling Dorong, Ketua DPRD Jatim Kusnadi Akhirnya Turun ke Massa Aksi
BACA JUGA:Kasubag Rapat dan Risalah DPRD Jatim Sebut Nama Kusnadi di Sidang Sahat
Persaingan Khofifah vs Risma akan menjadi show down yang menandai puncak perang dingin dua perempuan politikus Jawa Timur paling menonjol dalam satu dekade terakhir.
Khofifah sebagai petahana diuntungkan oleh start yang lebih tertata dan rapi sejak awal. Sementara itu, Risma harus berpacu dengan waktu untuk bisa mengejar ketertinggalan.
Lawan yang harus ditundukkan Risma bukanlah Khofifah, melainkan waktu. Perkembangan beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa Risma mengalami tren kenaikan yang konstan, sedangkan Khofifah sudah mapan dengan posisinya.
BACA JUGA:KPK Curigai Alasan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Buang Nomor HP
BACA JUGA:Jawaban Ketua DPRD Jatim Kusnadi Usai Diperiksa KPK 10 Jam: Menyangkut Semuanya Lah!
Yang dihadapi Risma adalah race against time, ’balapan melawan waktu’. Andai mempunyai kemewahan perpanjangan waktu, tidak mustahil Risma akan bisa menyalip Khofifah di tikungan terakhir.
Tiga seri debat sudah berlangsung. Khofifah menunjukkan kemampuannya dalam bertahan sambil memamerkan banyak capaian. Luluk selalu bermain agresif dan menohok.
Risma bermain dengan memamerkan kemampuannya untuk bekerja. Khofifah pandai memainkan peran, Luluk berani melakukan serangan, dan Risma lebih banyak memamerkan iktikadnya untuk bekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: