Momen Kritis Putus Cinta di Kasus Jalan Ngaglik
ILUSTRASI Momen Kritis Putus Cinta di Kasus Jalan Ngaglik.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Akibatnya, mereka cekcok. Sengit. Itulah saat terakhir hubungan asmara mereka. Pasti debat kusir.
BACA JUGA:Cinta Maut di Tangerang dan Karakter Hewani
BACA JUGA:Cinta Segitiga di Kulon Progo Berakhir Maut
Kemudian, Andre berubah melemah. Menurunkan tensi marah. Jadi kalem. Sepertinya ia sudah pasrah atas nasib hubungan mereka. Lalu, ia minta tolong Linda mengambilkan air minum di dapur. Mungkin air minum benar-benar memadamkan amarah. Linda menurutinya. Dengan lega.
Ternyata tidak begitu.
AKBP Aris: ”Saat korban jalan ke belakang rumah hendak mengambil air minum, diam-diam tersangka mengambil piringan besi atau pelat barbel. Berat piringan itu sekitar 5 kilogram. Lalu, tersangka menyusul korban dan memukul kepala korban beberapa kali dengan piringan itu.”
Masih terjadi perlawanan korban. Terjadi perkelahian. Korban mencakar leher tersangka, juga lengan kanan tersangka (ada bukti bekas cakaran). Situasi tambah panas. Tersangka menghajar korban dengan piringan itu. Sampai meninggal di tempat.
BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh
BACA JUGA:Puisi Cinta buat Pengantin di Bogor
Kronologi itu mengindikasikan, motifnya bukan sekadar harta. Bukan kebohongan atau rebutan harta. Bukan perselingkuhan finansial. Melainkan, pada alasan Linda minta balik nama itu: Niat mengakhiri pacaran.
Pasangan asmara (suami istri atau pacar) berada di saat kritis ketika hendak putus. Ibarat orang menunggangi macan. Di saat orang masih menunggangi, ia baik-baik saja. Si macan tetap berjalan, orangnya duduk di punggung macan. Namun, ketika turun, orangnya bisa diterkam.
Prof Betty Jo Barrett, guru besar program studi perempuan dan gender di University of Windsor, Kanada, mengatakan, ”Penelitian menunjukkan, risiko pembunuhan dalam hubungan asmara (suami istri atau pacar) menjadi paling tinggi selama masa perpisahan.”
BACA JUGA:Petualangan Cinta di Mutilasi Bekasi
BACA JUGA:Kalkulasi Pembunuhan di Cinta Segitiga Maut
Pendapat Prof Barrett itu dikutip CBC News, 8 Desember 2016, berjudul Leaving relationship is ”most dangerous time” for domestic violence victims, experts say.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: