Naturalisasi Pemain Sepak Bola, Demi Prestasi atau Tren Komersialisasi?

Naturalisasi Pemain Sepak Bola, Demi Prestasi atau Tren Komersialisasi?

ILUSTRASI Naturalisasi Pemain Sepak Bola, Demi Prestasi atau Tren Komersialisasi?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dalam konteks industrialisasi olahraga, naturalisasi pemain merupakan salah satu bagian daya tarik sebuah tontonan. Naturalisasi pemain sering kali membawa peluang komersial yang mendatangkan keuntungan bagi tim nasional dan asosiasi olahraga. 

Pemain dengan nama besar dan reputasi internasional dapat menarik sponsor dan mitra komersial yang lebih banyak dan lebih menguntungkan. 

Hal itu tidak hanya meningkatkan pendapatan langsung melalui perjanjian sponsor, tetapi juga secara tidak langsung melalui penjualan merchandise, hak siar, dan jaminan tiket pertandingan yang sold out

Keberhasilan tim nasional yang diperkuat pemain naturalisasi dapat meningkatkan nilai pasar tim yang pada gilirannya mampu menarik investasi lebih lanjut dan membuka peluang bisnis baru. 

Misalnya, kemenangan atau penampilan yang baik di turnamen internasional dapat meningkatkan minat media dan publik akan berdampak positif pada nilai komersial tim. 

Langkah tersebut menciptakan siklus positif di mana prestasi olahraga yang lebih tinggi mengarah pada peluang finansial yang lebih prospektif. Jika kemampuan finansial baik, hal itu dapat diinvestasikan kembali ke dalam pengembangan olahraga di tingkat nasional. 

Sebagai contoh adalah negara Qatar. Dua dekade yang lalu negeri kaya minyak tersebut kurang begitu dikenal di panggung sepak bola dunia. 

Akan tetapi, menjelang diselengggarakannya pesta sepak bola akbar Piala Dunia 2022, Qatar melakukan gebrakan dengan kebijakan naturalisasi dengan mengimpor pemain-pemain profesional yang merumput baik di liga profesional Eropa maupun Amerika Latin. 

Puncaknya, Qatar tampil sebagai kampiun juara sepak bola Piala Asia 2019 dan 2023. Yang paling menarik dari rekam jejak itu adalah 12 dari 14 nama pemain naturalisasi yang memperkuat timnas Qatar di Piala Asia 2023 tidak memiliki darah keturunan Qatar. 

Keuntungan lain yang bersifat strategis bagi Qatar adalah kini dikenal sebagai salah satu kiblat baru dan jujukan para pemain sepak bola top dunia berkat keberhasilan melakukan naturalisasi pemain. (*)


*)Sukarijanto adalah pemerhati kebijakan publik dan peneliti di Institute of Global Research for Economics, Entrepreneurship & Leadership dan kandidat doktor di Program S-3 PSDM Universitas Airlangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: