Kementerian PU Bangun Fasum-Fasos Untuk Huntap dan Huntara Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Wakil Menteri PU Diana Kusumaastuti (kanan) meninjau lokasi hunian tetap dan hunian sementara untuk warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki-Kementerian PU-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pemerintah tengah menyiapkan pembangunan Hunian Sementara (Huntara) dan Hunian Tetap (Huntap) untuk warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan saat ini upaya tanggap darurat terus dilakukan Kementerian PU dengan menyalurkan layanan air bersih dan sanitasi, termasuk memobilisasi alat-alat berat untuk membuka kembali akses masyarakat dan pembangunan infrastruktur dasar di lokasi Hunian Tetap (Huntap) dan Hunian Sementara (Huntara).
Diana mengatakan selain telah menurunkan personil, alat berat, serta sarana air bersih dan sanitasi untuk membantu kebutuhan warga terdampak, pihaknya juga tengah mempersiapkan pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung pembangunan Hunian Sementara (Huntara) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sementara Hunian Tetap (Huntap) akan dibangun oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). "Kita juga akan menyediakan infrastruktur dasarnya, air minumnya, persampahan, jalan dan sebagainya. Kita harus bersinergi bersama-sama antar kementerian," kata Diana saat meninjau lokasi pengungsian korban pada Minggu, 24 November 2024.
BNPB menyalurkan bantuan logistik berupa kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Desa Lewotobi, Flores Timur, NTT.--
Pemerintah saat ini tengah bergerak cepat untuk mempersiapkan hunian bagi masyarakat terdampak bencana mengingat kondisi cuaca yang sudah mulai memasuki musim hujan. BNPB tengah menyiapkan 2 titik lokasi hunian sementara dengan konsep bangunan rangka baja yang rencananya berasa di Kreser untuk menampung 355 KK dan di Kebun Desa Konga untuk 420 KK.
Selanjutnya Pemerintah bersama masyarakat tengah melakukan survei untuk menentukan lokasi pembangunan Hunian Tetap bagi masyarakat terdampak bencana dengan kriteria lokasi memiliki kontur datar, struktur tanah atau batuan aman, dekat jalan nasional, dan merupakan pilihan warga.
BACA JUGA:Arahan Gibran di Pengungsian Lewotobi: Jangan Sampai Ada Penyakit di Pengungsian
Rencananya, Huntap dibangun untuk membantu hunian bagi 2.700 KK masyarakat terdampak bencana.
"Direktorat Jenderal Cipta Karya akan mendukung pembangunanan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial (Fasum-Fasos) di lokasi Hunian Tetap bagi masyarakat terdampat, seperti sarana penyediaan air minum dan sanitasi, termasuk perbaikan sekolah dan rumah ibadah," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU T. Davis Hamid.
Sementara Direktorat Jenderal Bina Marga akan mendukung fasilitas akses jalan masuk ke lokasi hunian tetap yang telah disetujui masyarakat terdampak. Selain itu juga membantu BNPB dan Zipur TNI menyiapkan lahan atau land clearing untuk pembangunan Hunian Sementara di Desa Konga.
Kepala BPJN NTT, Ditjen Bina Marga Kementerian PU Agustinus Junianto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan personil dan alat berat untuk membersihkan material vulkanik gunung merapi yang menutupi ruas jalan nasional. "Kami juga membuka jalan akses untuk mengalirkan bantuan dan logistik meliputi 1 unit wheel loader untuk pembersihan material vulkanik, 1 unit water tank untuk penyiraman badan jalan, 1 unit truck crane, 1 unit pick up untuk kegiatan pengangkutan material, dan dukungan 22 personil," kata Agustinus.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: