1.156 TPS di Surabaya Terindikasi Rawan, Mulai Ancaman Bencana hingga Intimidasi

1.156 TPS di Surabaya Terindikasi Rawan, Mulai Ancaman Bencana hingga Intimidasi

Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani memimpin apel pengamanan di Surabaya Expo Center dan memastikan kesiapan seluruh personel menjelang Pilkada Serentak 2024.-Humas Pemkot Surabaya-

Syaifuddin juga menjelaskan tentang isu keselamatan pemilih dari rawan bencana. Sebanyak 12 TPS dibangun di wilayah yang rawan bencana, seperti Asemrowo dan Suko Manunggal. Wilayah ini disebut rawan terjadi banjir, longsor maupun gempa bumi. 

"Kami sudah menginformasikan hal ini kepada semua petugas di lapangan (untuk antipasi situasi yang tidak menentu)," kata dia.

Tak hanya itu, ada 81 TPS menunjukkan adanya pemilih yang memenuhi syarat tetapi tidak terdaftar di DPT. Lalu, terdapat 94 TPS memiliki penyelenggara pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempat mereka bertugas. 

"Kami juga menemukan 311 TPS yang memiliki pemilih disabilitas terdaftar, serta 17 TPS dengan riwayat pemungutan suara ulang," ujar dia.

Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Bawaslu mencatat adanya potensi intimidasi di lima TPS, serta satu TPS yang pernah mengalami penolakan penyelenggaraan pemungutan suara. 

BACA JUGA:Pilkada Surabaya: Karyawan Diberi Kesempatan Nyoblos, Mal dan Wisata Buka Lebih Siang

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Usul UN Diberlakukan Lagi dan Kuota Zonasi Dikurangi, Setuju?

Adapun wilayah yang rawan terjadi konflik, intimidasi dan kekerasan, akan didirikan TPS yang berada di dekat lembaga pendidikan dan pabrik.

"Kami juga menemukan 11 TPS yang terlibat dalam praktik politik uang, yang tentunya sangat merugikan integritas pemilu," ungkapnya.

Berdasarkan catatan Bawaslu, terdapat pula laporan mengenai tiga TPS yang petugas KPPS-nya terlibat dalam kampanye, dan di tiga TPS lainnya, ASN, TNI/Polri, serta perangkat kelurahan melakukan kegiatan yang condong mendukung salah satu pasangan calon. 

"Di samping itu, kami memperhatikan aspek logistik. Ada empat TPS dengan riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara yang rusak," kata Syafiudin.


Ribuan Satlinmas dikerahkan Pemkot Surabaya untuk menjaga ketertiban di hari pencoblosan Pilkada Surabaya.-Humas Pemkot Surabaya-

Sebanyak 19 TPS tercatat memiliki riwayat masalah logistik, baik kekurangan maupun kelebihan. Selain itu, 4 TPS mengalami keterlambatan dalam distribusi logistik, sementara 2 TPS lainnya sulit dijangkau oleh petugas.

BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis di Surabaya, Pemkot Matangkan SOP hingga Alokasikan Dana Rp 1 Triliun

BACA JUGA:Ramai Ajakan Nyoblos Kotak Kosong dan Makan Kenyang di Grup WA, Pemkot Surabaya Beri Klarifikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: