Man City vs Feyenoord 3-3: The Cityzens Hancur Lebur dalam 14 Menit
Man City vs Feyenoord 3-3: The Cityzens hancur lebur dalam 14 Menit. Foto: Erling Haaland tak percaya dengan hasil timnya. -Dar-AFP
HARIAN DISWAY - Matchday kelima Liga Champions yang mempertemukan Manchester City vs Feyenoord berakhir dengan skor 3-3. Man City memang tidak kalah. Tapi peristiwa yang menyebabkan skor imbang itu bikin pendukungnya murka.
Bagaimana tidak? Erling Haaland dkk bermain di depan publik sendiri, Etihad Stadium, Manchester. Sudah begitu, mereka leading 3-0 berkat brace Haaland dan satu gol Ilkay Gundogan.
Keunggulan itu bertahan hingga babak kedua tinggal menyisakan 15 menit. Eh, dalam 14 menit terakhir, pertahanan mereka hancur lebur. Feyenoord menggempur dan memborong tiga gol sekaligus!
Diawali dari gol Anis Hadj-Moussa di menit ke-75, lalu Santiago Gimenez pada menit ke-82. Tujuh menit kemudian, David Hancko resmi membatalkan kemenangan City.
BACA JUGA:Manchester City Diserang Badai Cedera, Hanya 13 Pemain yang Fit
BACA JUGA:Manchester City Masih Tunggu Kejelasan Kasus Pelanggaran Finansial
Total, rentetan gol Feyenoord hanya terjadi dalam kurun waktu 14 menit saja.
Manchester City Vs Feyenoord 3 - 3, The Cityzens Hampir Kena Comeback Pasukan Brian Priske -AFP
Tak mengherankan kalau pendukung City mengejek timnya sendiri dengan "boo!" panjang begitu peluit akhir pertandingan berbunyi. Pelatih City Pep Guardiola menyebut hasil imbang 3-3 dengan Feyenoord "Sulit dicerna".
"Itulah yang terjadi, (Hasil yang) sulit untuk diterima saat ini," sambat Guardiola, dalam konferensi pers yang dikutip The Independent.
"Pertandingannya bagus, kami bermain bagus, kami mencetak tiga gol, dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak lagi. Kami melakukan segalanya, tapi kemudian kebobolan begitu banyak dengan mudahnya, terutama yang pertama," jelas Guardiola.
BACA JUGA:Young Star Manchester City : Rico Lewis Permata Baru Guardiola!
BACA JUGA:Juventus Incar Bek Multiposisi David Hancko dari Feyenoord, Pelapis Bremer dan Cabal
"Ini bukan soal tidak mau bekerja atau tidak ada komitmen (dari pemain). Tapi dalam sepak bola, insting bertahanmu harus [diaktifkan] pada momen-momen tertentu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: The Independent