Australia Bersikukuh Batasi Remaja Mengakses Media Sosial
TERPEKUR di ponsel masing-masing, siswa di Melbourne, Australia, ini menikmati dunia digital, Kamis, 28 November 2024.-William West-AFP-
“Kami telah berkembang karena anak-anak usia 13 hingga 15 tahun melihat 6 News online dan kemudian bergabung dengan kami,” ujar Puglisi. Ia menambahkan bahwa larangan tersebut dapat membatasi peluang anak muda untuk mengeksplorasi minat dan karier mereka.
“Jika larangan tersebut diberlakukan beberapa tahun lalu, 6 News mungkin tidak akan pernah ada,” tambahnya.
Salah satu tantangan terbesar dalam undang-undang itu adalah sistem verifikasi usia. Perusahaan teknologi bersikeras bahwa verifikasi harus menjadi tanggung jawab penyedia aplikasi. Padahal, pemerintah minta platform sosial mengambil tanggung jawab tersebut.
BACA JUGA:6 Fakta Anggota ENHYPEN Asal Australia yang Tengah Berulang Tahun ke-22
BACA JUGA:PM Australia Puji Langkah Politik Prabowo Kunjungan ke Tiongkok dan AS Secara Bersamaan
Beberapa pengecualian kemungkinan akan diberikan untuk platform seperti WhatsApp dan YouTube, yang sering digunakan untuk tugas sekolah atau kegiatan rekreasi.
Meski penuh tantangan, undang-undang tersebut akan diawasi ketat oleh negara-negara lain. Terlebih yang punya ide serupa dengan Australia. Tiongkok, misalnya, sudah melakukan pembatasan media sosial sejak 2021. Anak-anak di bawah 14 tahun hanya bisa masuk ke DouYin, TikTok versi Tiongkok, maksimal 40 menit per hari. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: