Sejarah, Tujuan dan Tantangan Hari Tanah Sedunia 5 Desember 2024
Sejarah Hari Tanah Sedunia 5 Desember 2024: refleksi menjaga tanah, tujuan keberlanjutan pangan, dan tantangan degradasi lahan global.--Freepik
Setiap tahunnya, FAO mengusung tema yang berbeda-beda, dengan fokus pada isu-isu terkait kerusakan tanah dan upaya mitigasinya.
Tema-tema ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam merumuskan kebijakan dan strategi untuk menjaga kelestarian tanah.
BACA JUGA:Rafael Nadal Resmi Pensiun, Ini Deratan Prestasi Sang Raja Tanah Liat
Selain itu, Hari Tanah Sedunia juga bertujuan untuk mendukung implementasi berbagai kebijakan dan aksi yang mendukung keberlanjutan pengelolaan tanah.
Misalnya, salah satu tema besar yang pernah diangkat adalah "Stop Degradation, Start Regeneration", yang mengajak dunia untuk berhenti merusak dan mulai memperbaiki kondisi tanah yang telah terdegradasi.
Dengan tujuan akhir untuk mencapai Zero Land Degradation, yaitu kondisi di mana tanah tetap sehat dan produktif untuk generasi mendatang.
BACA JUGA:Tragedi di Aceh Tengah, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Tanah Longsor
Tantangan dan Masalah Tanah di Dunia
Tanah di seluruh dunia menghadapi berbagai tantangan serius. Beberapa masalah utama yang dihadapi tanah antara lain:
1. Erosi Tanah
Erosi tanah adalah salah satu masalah terbesar yang mengancam kualitas tanah. Erosi terjadi akibat angin dan air yang mengikis lapisan atas tanah, yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Faktor penyebab erosi termasuk deforestasi, pertanian intensif, dan perubahan iklim.
2. Degradasi Tanah
Degradasi tanah merujuk pada penurunan kualitas tanah akibat aktivitas manusia, seperti pertanian yang tidak ramah lingkungan, pencemaran industri, serta penggunaan bahan kimia berlebihan. Degradasi tanah dapat menyebabkan kehilangan kesuburan tanah dan berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung kehidupan tanaman.
3. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Tanah yang terdegradasi juga berdampak pada keanekaragaman hayati. Tanah yang rusak menyebabkan berkurangnya populasi mikroorganisme, jamur, dan organisme tanah lainnya yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
4. Perubahan Iklim
Perubahan iklim juga mempengaruhi kualitas tanah. Meningkatnya suhu global, cuaca ekstrem, dan pola hujan yang tidak menentu membuat tanah lebih rentan terhadap kerusakan.
5. Urbanisasi dan Konversi Lahan
Pengalihan fungsi lahan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur, industri, dan permukiman sering kali mengorbankan lahan pertanian yang subur. Hal ini semakin memperburuk ketahanan pangan dan keberlanjutan ekosistem.
Hari Tanah Sedunia juga menjadi platform untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peran tanah dalam kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: beberapa sumber