Penghapusan PPDB Zonasi Disambut Positif, Perbaikan Pendidikan di Surabaya Dinanti
Sejumlah pelajar di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengikuti upacara di Taman Surya, Kompleks Balai Kota Surabaya.-Humas Pemkot Surabaya-
Ia berharap, dengan penghapusan zonasi, masalah yang selama ini muncul setiap tahun dapat teratasi dan memudahkan proses PPDB bagi siswa dan orang tua di Surabaya.
Pemerintah juga diharapkan bisa untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan merata
"Karena belum bisa mencapai kondisi ideal, maka penghapusan zonasi adalah rencana yang bagus," kata William.
Sebelumnya, Rencana penghapusan PPDB zonasi ini pernah diungkapkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.
Kala itu, Wapres Gibran memberikan arahan kepada para kepala dinas di seluruh Indonesia saat Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diadakan di Jakarta Selatan pada Senin, 11 November 2024.
BACA JUGA:Surabaya Sediakan 9 Unit Bus Sekolah Gratis, Layani 5 Rute Strategis
BACA JUGA:RSUD Eka Candrarini Surabaya Timur Siap Diresmikan, Kenyamanan Pasien Jadi Prioritas
Ia meminta secara langsung Mendikdasmen Prof. Abdul Mu'ti untuk menghapus PPDB sistem zonasi.
Mendikdasmen Prof. Abdul Mu'ti mengatakan masih mengkaji lebih lanjut mengenai langkah kebijakan terkait PPDB. Pihaknya masih menunggu masukan dari tim pengkajian yang telah dibentuk.
Mendengar rencana penghapusan PPDB Zonasi, Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya sedang menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat mengenai rencana tersebut.
"Saya yakin, apapun keputusan yang diambil pemerintah pusat, itu pasti untuk kebaikan dunia pendidikan di masa depan," kata Eri.
Eri menjelaskan, sistem zonasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu masalah yang muncul adalah fenomena perubahan kartu keluarga (KK) secara masif oleh orang tua siswa.
BACA JUGA:Eri-Armuji Raih 980.380 Suara Sah, Raih 81,3 Persen untuk Pilwali Surabaya
BACA JUGA:Polemik Nama RSUD Eka Candrarini, Netizen Pertanyakan Keterkaitan dengan Inisial Eri Cahyadi
Hal ini dinilai sengaja dilakukan agar anak-anak mereka dapat mendaftar ke sekolah-sekolah terdekat. Dengan adanya jalur zonasi, tidak ada persaingan akademis untuk mendapatkan nilai tertinggi demi masuk ke sekolah favorit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: