Ahmad Tohari, Esther Haluk, dan Murdiono Mookoginta Raih Penghargaan Penulis 2024

Ahmad Tohari, Esther Haluk, dan Murdiono Mookoginta Raih Penghargaan Penulis 2024

Denny JA, selaku Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, sekaligus Penggagas Lembaga Kreator Era AI.--

Tetapi juga menyuarakan kegelisahan manusia. Pada 2024, ia layak menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA karena tiga alasan yang tak terbantahkan.

Pertama, ia adalah penjaga jiwa desa. Dalam setiap karya Tohari, desa bukan hanya latar, tetapi denyut nadi dari cerita itu sendiri. Dari trilogi "Ronggeng Dukuh Paruk" hingga "Di Kaki Bukit Cibalak", Tohari menempatkan desa sebagai ruang hidup yang penuh warna, tradisi, dan perjuangan.

Ia melukiskan harmoni antara manusia, alam, dan adat istiadat dengan kejujuran yang melampaui romantisme. Di saat modernisasi sering kali meminggirkan narasi masyarakat kecil, Tohari mengangkatnya ke panggung utama sastra.

BACA JUGA: Jelang Coblosan, Elektabilitas Khofifah-Emil Tembus 67 Persen di Survei LSI Denny JA

Suaranya adalah nyala lilin bagi identitas budaya yang terus terancam. Kedua, ia adalah saksi dan suara keadilan sosial. Karya-karyanya adalah perenungan mendalam atas ketimpangan, eksploitasi, dan pergolakan politik.

"Kubah" menggambarkan perjalanan seorang mantan komunis dalam mencari pengampunan, sementara "Orang-Orang Proyek" mengungkap praktik korupsi yang merugikan rakyat kecil.

Tohari tidak sekadar bercerita, ia merenungkan kompleksitas moral manusia dalam konteks sosial yang tak adil. Keberanian ini menjadikan Tohari lebih dari seorang sastrawan; ia adalah saksi zaman yang menolak berdiam diri.

BACA JUGA: Denny JA: Presiden Baru Harus Bisa Membawa Indonesia Jadi Top 13 Negara Ekonomi Terbesar Dunia pada 2029

Ketiga, ia adalah penghubung spiritualitas dan kemanusiaan. Dalam setiap paragrafnya, ada keseimbangan antara nilai-nilai spiritual dan realitas manusia. Tohari memadukan keduanya tanpa terjebak pada dogma.

Baginya, spiritualitas adalah tentang pengertian yang mendalam terhadap sesama dan alam semesta. Pesan-pesan universal ini menjadikan karyanya relevan di tengah dunia yang semakin terfragmentasi. Lebih dari itu, Tohari adalah pelita.

Yang tidak hanya menerangi jalannya sendiri, tetapi juga jalan bagi generasi penulis masa depan. Ia adalah bukti bahwa sastra dapat menjadi jembatan untuk merawat warisan budaya, menantang ketidakadilan, dan menyentuh inti kemanusiaan.

BACA JUGA: Dukung Doplang di Blora Jadi Desa Wisata, Denny JA Luncurkan Desa Kreator Cerdas AI

Penghargaan Lifetime Achievement Award bukan hanya sebuah pengakuan atas dedikasi panjang Tohari dalam sastra. Ini adalah penghormatan kepada suara yang telah menjadikan desa, keadilan, dan spiritualitas sebagai wajah sejati Indonesia.

DERMAKATA AWARD 2024 Kategori Fiksi

Salah satu karya Esther Haluk yang monumental adalah "Nyanyian Sunyi" (2021). Buku puisi ini bukan hanya sekadar kumpulan kata-kata indah, tetapi juga refleksi mendalam tentang kehidupan di Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: