Workshop Melukis dengan Ampas Kopi yang Diikuti Barista Tuli Ini Buktikan Disabilitas Itu Kreatif
Sesi pengajaran dalam Workshop Melukis dengan Ampas Kopi yang digelar oleh Verwood Hotel and Serviced Residence Surabaya dan DKV UC yang diikuti para barista Tutur Rasa yang menderita tuli. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Meja-meja cokelat dengan berbagai kuas dan kertas-kertas tersusun rapi di Ruang Lobi Verwood Hotel and Serviced Residence Surabaya, pada Rabu, 11 Desember 2024 sejak pukul 13.30.
Semua disiapkan untuk workshop yang digelar bersama Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Ciputra (DKV UC) yang melibatkan para barista Tutur Rasa. Dipandu seniman yang juga staf di DKV UC Putu Wardhani.
Mula-mula ke-8 peserta itu diajak Putu untuk mewarnai sketsa wajah peserta masing-masing. Dengan telaten Putu mengarahkan peserta untuk mencoba. Perlahan, tangan mereka mencelupkan cairan ampas kopi ke kuas.
Lalu diguratkan di atas kertas. Pendek-pendek, tapi tegas. Guratan itu [un menciptakan warna cokelat yang bergradasi. Tangan-tangan barista tuli itu tampak lihai. Mereka adalah pegawai coffee shop Tutur Kata yang beroperasi sejak September 2024.
BACA JUGA: Amel dan Suara Komunitas Tuli di Universitas Negeri Surabaya
BACA JUGA: Gerakan Mengaji untuk Anak Tuli dan Bisindo, Maskurun Berharap Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
"Ya, empat hotel Midtown Hotel Indonesia di Surabaya merekrut teman tuli untuk bekerja. Nah, kali ini kami melatih mereka untuk berkarya. Tampak sekali mereka antusias mengikutinya," terang Corporate Public Relation Midtown Hotel Indonesia Kus Andi.
Bahkan empat mahasiswa DKV UC yang diajak Putu untuk melatih, kagum saat melihat hasil guratan mereka ini. "Wah ternyata sudah jago," ujar mereka. Peserta tampak fokus dan mewarnai sketsa wajah mereka secara hati-hati.
Dayyan Al Faiz dibimbing oleh mahasiswa DKV Universitas Ciputra saat melakukan workshop melukis dengan ampas kopi di Pyramid Bar Verwood Hotel and Serviced Residence Surabaya, pada Selasa, 11 Desember 2024. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
Selain mewarnai sketsa wajah, peserta diajak untuk menggambar bebas dengan tema Natal. Ditambahkan Andi, workshop digelar karena Midtown Hotel Indonesia ingin memberikan prespektif baru pada teman-teman tuli.
Sehingga mereka bisa menekuni hobi baru serta tahu ternyata ampas kopi bisa dibuat untuk melukis atau sebagai media berkreasi. "Jadi tak hanya membuat kopi tetapi mereka jadi kreatif dengan melukis dengan ampasnya," ucap Kus.
BACA JUGA: Harapan Baru Bagi Penderita Tuli Mendadak: Terapi Oksigen Hiperbarik Tunjukkan Hasil Menjanjikan!
Menurutnya bisa saja hobi baru itu menghasilkan pemasukan lain untuk para Barista Tutur Rasa. Ia berharap ke depannya lingkungan inklusif bisa semakin meluas lagi. Senada dengan Kus, Putu berharap inklusivitas itu semakin meluas.
Karena selayaknya semua orang punya hak yang sama tanpa dibedakan kondisinya. "Dengan pelatihan ini kami harap masyarakat semakin paham tentang teman-teman tuli," ucapnya.
Fadilah Akbar salah seorang barista Tutur Rasa, teman tuli, yang ikut berpartisipasi dalam acara melukis dengan ampas kopi di Pyramid Bar Verwood Hotel and Serviced Residence Surabaya, pada Selasa, 11 Desember 2024. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: