Ekspor Jatim Terus Tumbuh Positif
Kegiatan muat kontainer yang akan diangkut kapal untuk tujuan ekspor.-Humas PT TPS-
EKSPOR di Jatim mengalami pertumbuhan positif. Berdasar catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 11,68 persen dibanding bulan sebelumnya (mtm). Angkanya kini menjadi USD 2,41 miliar.
Angka itu juga naik 15,15 persen dibanding bulan yang sama 2023 (yoy). Berdasar catatan BPS Jatim, perbaikan kinerja sektor migas dan non-migas menjadi pemicu utama kenaikan angka ekspor.
Dibanding dengan September 2024, angka ekspor non-migas tumbuh 10,67 persen. Atau naik dari USD 2,10 miliar menjadi USD 2,33 miliar. Sedangkan perbandingan pada bulan yang sama di 2023 juga menunjukkan kenaikan 17,08 persen. Angka itu juga memberikan kontribusi sebesar 96,52 persen nilai ekspor bulan tersebut.
Peningkatan kinerja yang positif juga terjadi pada ekspor migas. Naiknya sebesar 49,44 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Dari USD 56,18 juta menjadi USD 83,95 juta.
BACA JUGA:Kinerja Ekspor Surabaya Meningkat, Emas hingga Ikan Olahan Jadi Komoditas Andalan
BACA JUGA:PPN Naik 12 Persen, Pakar Ekonomi UNAIR Nilai Sebaiknya Tingkatkan Sektor Investasi dan Ekspor
Nilai ekspor sektor migas itu hanya memiliki peran sebesar 3,48 persen terhadap total ekspor Jawa Timur pada bulan ini. Jika dibandingkan dengan Oktober 2023, nilai ekspor migas pada bulan ini justru mengalami penurunan yaitu sebesar 21,03 persen.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Luki mengatakan, pascapandemi, tren positif ekspor Jatim memang terus terjadi.
--
“Saat pandemi Covid-19 kemarin, kinerja ekspor kita memang sangat terganggu. Walau, tidak berhenti total. Hanya, angkanya tidak sebesar sekarang. Ini sudah mulai kembali normal,” katanya kepada Harian Disway, Selasa 10 Desember 2024.
“Khusus non-migas, neraca perdagangan kita baru bangkit awal 2024. Baru mulai surplus 2024 ini. Sebelumnya, selalu defisit. Neraca perdagangan non-migas surplus mulai Januari-Oktober 2024, totalnya USD 1,8 miliar,” tambahnya.
Menurutnya, berdasar catatan BPS Jatim, tiga penyumbang utama ekspor adalah perhiasan, tembaga dan lemak (minyak hewan/nabati). Tetapi, industri kecil menengah (IKM) sangat berperan aktif dalam meningkatkan tren positif tersebut.
BACA JUGA:Surplus Ekspor Perikanan Indonesia Tahun 2024 Tercatat 5,63 Miliar Dolar AS
BACA JUGA:Ekspor Kopi Indonesia Meningkat pada 2024 Berkat Permintaan Pasar Global yang Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: