Kinerja Ekspor Surabaya Meningkat, Emas hingga Ikan Olahan Jadi Komoditas Andalan

Kinerja Ekspor Surabaya Meningkat, Emas hingga Ikan Olahan Jadi Komoditas Andalan

Kegiatan bongkar muat di lapangan penumpukan Terminal Petikemas Surabaya (TPS). --TPS

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sebagai salah satu pusat perdagangan di Indonesia, Kota SURABAYA, terus menunjukkan kinerja yang menggembirakan dalam sektor ekspor dan impor

Berbagai komoditas unggulan dari Surabaya telah berhasil menembus pasar internasional. Keberhasilan ini turut memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

Beberapa komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Kota Surabaya antara lain emas dan perhiasan, kayu serta barang dari kayu, tembaga, kertas dan karton, lemak dan minyak nabati, daging dan ikan olahan, serta bahan kimia organik.

"Kinerja komoditas-komoditas ini di pasar internasional terus mengalami peningkatan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, kepada Harian Disway, Rabu, 11 Desember 2024.

Menurut Irvan, kebijakan pemerintah berperan penting dalam mendorong kegiatan ekspor dan impor. 

BACA JUGA:Upaya Kemendag Sinergikan UMKM BISA Ekspor

BACA JUGA:Ekspor-Impor Naik, Inflasi Juga Naik

"Kemudahan perizinan yang diberikan kepada pelaku usaha sangat berpengaruh terhadap peningkatan perdagangan komoditas di Kota Surabaya," ujarnya.

Irvan juga menambahkan bahwa koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Internasional Juanda, serta sejumlah stasiun kereta api, menjadi faktor kunci dalam memperlancar arus barang. 

"Kami terus berupaya menciptakan ekosistem perdagangan yang mendukung efisiensi distribusi ini," ujar dia.

Meski kinerja ekspor dan impor menunjukkan tren positif, Irvan mengakui bahwa pelaku usaha di Surabaya tetap menghadapi sejumlah tantangan.

Hal ini terjadi karena adanya fluktuasi permintaan pasar, harga komoditas global yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dunia, serta efisiensi distribusi menjadi isu yang perlu diatasi. 

BACA JUGA:PPN Naik 12 Persen, Pakar Ekonomi UNAIR Nilai Sebaiknya Tingkatkan Sektor Investasi dan Ekspor

BACA JUGA:Surplus Ekspor Perikanan Indonesia Tahun 2024 Tercatat 5,63 Miliar Dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: