Antisipasi Antrean SPBU Imbas Penutupan Gumitir, Pertamina Terjunkan 79 Mobil Tangki Alih Suplai

Antrean Kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi-Dirjen Hubla-
BANYUWANGI, HARIAN DISWAY- Dampak penutupan jalan nasional Jember-Banyuwangi berdampak pada seretnya suplay bahan bakar di dua kabupaten, Senin, 28 Juli 2025.
Antrean panjang mengeluar terjadi di beberapa SPBU akibat pasokan terbatas. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat ada 8 SPBU Bondowoso dan 41 SPBU wilayah Jember yang berdampak terkait penutupan Jalur Gumitir.
Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan akibat dampak penutupan itu, pihaknya menggunakan rute alternatif untuk pengiriman bahan bakar.
Yakni melalui Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember. "Yang mana sebelumnya dari Banyuwangi - Gumitir langsung disalurkan ke Jember," paparnya.
BACA JUGA:Kapal Berkurang dan Gumitir Ditutup, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Macet Parah
BACA JUGA:Aptrindo Jatim: Penutupan Akses Gumitir Bisa Bikin Harga Barang Naik
Pertamina telah melakukan langkah mitigasi terkait penutupan akses Gumitir itu. Di antaranya dengan koordinasi bersama Satlantas dan Polres setempat untuk prioritas kendaraan pengangkutan BBM dan LPG.
Ahad mengakui, Imbas dari kemacetan jalur menuju pelabuhan Ketapant itu mengakibatkan Round Time Hours (RTH) pengiriman bahan bakar menjadi lebih rama. "Dari semula hanya 4 jam menjadi 11 jam," paparnya.
Sehingga Pertamina memutuskan untuk melaksanakan alih suplai. Di antaranya lewat Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang. Langkah itu ditempuh untuk menghindari mobil tangki terjebak kemacetan di Pelabuhan Ketapang.
Ahad menambahkan, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melaksanakan alih suplai ini sejak 24 Juli 2025. Hari pertama jalur Gumitir ditutup.
"Terdapat 79 mobil tangki bantuan yang sudah kita sediakan," katanya. Masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya dan Malang.
Penggunaan puluhan mobil tangki itu untuk mempercepat jalur distribusi. Dengan pertimbangan bahwa jalur yang dilalui hanya bisa dilintasi mobil tangki kapasitas maksikal 24 Kiloliter.
Sebagai upaya antisipasi selanjutnya, untuk mendukung upaya normalisasi penyaluran bantuan lain akan disiapkan. "Distribusi juga akan dibantu melalui Tuban dan Madiun," jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: